10 Sandera Dibebaskan, Netizen: Saya Ikut Nangis Bahagia

Minggu, 01 Mei 2016 | 21:06 WIB
10 Sandera Dibebaskan, Netizen: Saya Ikut Nangis Bahagia
Foto 10 ABK WNI yang baru dibebaskan dari kelompok Abu Sayyaf [Foto: Biro Pers Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah 10 anak buah kapal asal Indonesia berhasil dibebaskan dari sekapan kelompok Abu Sayyaf di Filipina, MInggu (1/5/2016), Presiden Joko Widodo menuai pujian di media sosial.

Pujian disampaikan setelah Presiden mengunggah foto 10 ABK yang baru saja dibebaskan di Facebook.

Salah satu warga yang mengapresiasi kinerja pemerintah adalah pemilik akun Ety Setianingsih Soedewo.

"Saya mendengarnya ikut nangis bahagia semoga perjuangan para petugas dan semua yang terlibat berjuang untuk membebaskan sandera diberikan kesehatan kesejahteraan ,aamin," tulis Ety.

Pemilik akun bernama Erma Avianti bangga dengan langkah Presiden Jokowi dan pihak yang selama ini turut teribat membebaskan 10 sandera.

"Terima kasih Presiden Jokowi yg hebat... juga untuk semua pihak yg membantu dan mendukung. Baru kali ini saya bangga mempunyai Presiden hebat seperti Bapak... selain tentu saja alm. Pak Soekarno dan alm. Gus Dur. Sekali lagi Bravo Presidenku," tulis Erma Avianti.

Budi Hartanto menilai tidak sia-sia upaya diplomasi yang selama ini dilakukan pemerintah. Menurut dia pembebasan 10 WNI termasuk singkat.

"Tidak sia2 dan tdk salah sy memilih Bpk Jokowi sbg Presiden, dlm kurun waktu yg tergolong singkat sdh sangat byk yg Beliau lakukan dan membuat perubahan menjadi lebih baik, yang benar2 wujud nyata bkn hanya omdo ... semoga Beliau selalu sehat dan dalam lindungan Allah SWT Aamiin," tulis Budi Hartanto.

Presiden mengatakan saat ini pemerintah masih terus bekerja keras untuk pembebasan empat WNI yang lainnya yang masih disekap kelompok Abu Sayyaf.

Di samping upaya pembebasan sandera, kata Presiden, satu isu lain yang juga mendapatkan perhatian adalah keamanan di perairan perbatasan dan wilayah sekitarnya. Oleh karena itu, akan diadakan pertemuan tanggal 5 Mei 2016 antara Indonesia, Malaysia, dan Filipina untuk membahas upaya peningkatan pengamanan.

REKOMENDASI

TERKINI