Suara.com - Isu proyek Reklamasi Teluk Jakarta juga menjadi salah satu tuntutan buruh dalam peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day. Proyek pembangunan 17 pulau buatan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Thahaja Purnama (Ahok) ini dianggap mengancam kehidupan nelayan dan lingkungan.
"Reklamasi ini mengancam kehidupan nelayan dan lingkungan. Di seluruh dunia serikat buruh peduli terhadap tiga hal, satu lingkungan dua tentang HAM, ketiga tentang hak buruh," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal di di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (1/5/2016).
Apalagi, kata Iqbal, reklamasi sangat mengancam mata pencaharian buruh di pelabuhan.
"Tiga ini selalu diperjuangkan oleh serikat buruh. Kalau ada lingkungan yang rusak serikat buruh akan beraksi. Kalau ada pelanggaran HAM serikat buruh akan bersuara, kalau ada tentang isu buruh pasti diperjuangkan serikat buruh," katanya.
Iqbal juga menilai proyek pembangunan reklamasi ini merupakan permasalah yang menjadi ancaman masa depan buruh.
"Jadi reklamasi adalah sebuah persoalan jangka panjang masa depan lingkungan kita, tentang masa depan hak-hak buruh pelabuhan yang terabaikan dan nelayan yang hilang mata pencahariannya," tandas Iqbal.