Suara.com - Biasanya, Rudi Sumardi (41) yang telah menjadi mitra pengemudi Uber sejak Juli 2015, mulai mengambil pesanan perjalanan di siang hari untuk menghindari kepadatan lalu lintas. Namun pada Kamis (28/4/2016), ia memutuskan untuk menyalakan aplikasi Uber-nya pukul 10.00 WIB, dan mendapat pesanan perjalanan 15 menit kemudian.
Ia pun langsung meluncurkan mobil Avanza-nya ke sebuah rumah, menjemput pasangan muda yang berencana menuju salah satu rumah sakit di Bandung, Jawa Barat. Rudi tidak melihat tanda-tanda kegawatdaruratan, bahkan tidak menyangka bahwa si penumpang perempuan sedang hamil tua.
“Saya mengemudi dengan kecepatan standar. Baru dari percakapan di jalan, saya mengetahui penumpang yang perempuan sedang hamil lebih dari 8 bulan dan berencana cek kandungan berkala ke rumah sakit,” terangnya mengawali perbincangan.
Di sepanjang jalan menuju rumah sakit, rupanya si calon ibu mulai merasakan mules dan kontraksi hebat. “Mereka mulai panik, lalu saya coba menenangkan keduanya sambil berkata ‘sabar’, walaupun saya juga tidak berhenti berdoa untuk keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan, ” ujar Rudi.
Tak lama berselang, ia dikejutkan dengan kepanikan dari jok tengah. “Pas menengok ke belakang saya, terlihat sebagian kepala si bayi mulai keluar. Saya sempat panik, karena ada yang akan melahirkan di dalam mobil,” imbuhnya sembari mengingat kejadian yang cukup menegangkan itu.
Rudi yang ikut merasa was-was ketika itu memutuskan untuk menepi. Ia lalu turun dari mobil, dan berusaha membantu pasangan suami istri itu.
Hal pertama yang dilakukan Rudi ketika itu adalah menghubungi istrinya di rumah untuk meminta saran apa yang harus dilakukan saat menghadapi perempuan yang akan melahirkan. Setelah mendapat arahan dar sang istri, ia lalu menyampaikannya kepada sang calon ibu.
”Saya dan si calon bapak memandu agar ibu menarik dan membuang napas saat persalinan sampai akhirnya seluruh tubuh bayi berhasil keluar,” ujar Rudi.