Suara.com - Penyelidikan tertutup militer Amerika Serikat menyatakan serangan militernya ke sebuah rumah sakit di Afghanistan tahun lalu bukan kejahatan perang. Padahal militer AS mengebom rumah sakit yang berisi dokter tanpa batas.
Militer AS menyebut serangan itu disebabkan karena banyak faktor. Termasuk kesalahan manusia.
Tahun lalu ada 40 orang tewas dan 37 lainnya luka-luka dalam serangan yang menghancurkan rumah sakit yang dijalankan badan amal medis internasional Medecins Sans Frontieres.
"Penyelidikan menyimpulkan bahwa personil tertentu gagal mematuhi aturan keterlibatan dan hukum konflik bersenjata, bagaimanapun, penyelidikan tidak menyimpulkan bahwa kegagalan ini sebesar kejahatan perang," Jenderal Joseph Votel, komandan Komando Pusat AS seperti dilansir Reuters, Jumat (29/4/2016).
Votel AS akan tetap bertanggungjawab atas serangan itu. AS akan membayar uang duka kepada 170 individu dengan total uang 5,7 juta dolar AS. Bagi yang terluka mendapatkan santunan 3.000 dolar AS. Sementara yang tewas 6.000 dolar AS. (Reuters)