Suara.com - Pengamat politik Hanta Yudha menilai Ade Komarudin dan Setya Novanto akan menjadi kuda hitam dalam bursa calon ketua umum Partai Golkar periode 2016-2021 di musyawarah nasional luar biasa pada 23-26 Mei 2016 di Pulau Bali.
"Dugaan saya yang akan sangat kuat, pertama Akom (Ade Komarudin), karena dia ketua DPR, tentu modal politik yang sangat kuat. Beda ceritanya kalau Akom bukan ketua DPR, kekuatan politiknya tidak akan seperti sekarang," kata Hanta dalam diskusi politik bertema Babak Baru Partai Politik di Indonesia di kantor Jenggala Center, Jalan Ciasem I, nomor 29, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (29/4/2016).
Selain Ade Komarudin, Hanta juga menilai sosok Setya Novanto sebagai kandidat yang punya peluang besar menjadi bos baru Golkar.
"Selain Akom, Setya Novanto juga kuat. Saya tidak tahu apakah ada kecenderungan ketua umum sekarang akan dukung apa tidak, tapi santer kuat. Kekuatan dari segi logistik juga memadai," tutur Hanta.
Menurut Hanta selain dua nama tersebut, sosok Idrus Marham dan Airlangga Hartarto juga memiliki peluang. Sementara nama-nama kandidat lainnya, menurut dia, agak sulit menandingi.
"Di luar dua kandidat kuat ini, ada yang ketiga, bisa Idrus, Airlangga. Tapi yang dua itu paling mungkin, yang lain agak sulit," kata Hanta.
Ia juga memperkirakan apabila ada tiga kandidat, maka pada akhirnya akan menjadi dua kandidat. Menurutnya, hal seperti itu biasa terjadi dalam tradisi Partai Golkar.
"Setelah tiga, biasanya head to head. Tradisi Partai Golkar seperti itu. 2004 Akbar Tanjung dengan Jusuf Kalla, 2009 Ical (Aburizal Bakrie) dengan Surya Paloh. Sekarang kemungkinan akan terbelah di dua itu. Bacaan saya Akom dengan Setya Novanto," kata Hanta. (Dian Rosmala)