Suara.com - Ketua Umum PBB yang berhasrat menjadi gubernur Jakarta periode 2017-2022 Yusril Ihza Mahendra membantah tudingan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memanfaatkan keadaan masyarakat untuk kepentingan kampanye, termasuk kasus sengketa di Bidara Cina, Jakarta Timur, dan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara.
"Bidara Cina kan gak ada hubungannya sama pilgub. Kalau Luar Batang baru muncul setelah saya mencanangkan akan maju ke pilgub, tapi Bidara Cina kan nggak, nggak ada hubungannya, kepikir aja nggak," kata Yusril saat ditemui di Masjid Al-Munawarah, Jalan Kampung Bali 1, nomor 53, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (29/4/2016).
Menurut Yusril, tudingan Ahok tidak masuk akal. Apalagi setiap hari menyindir Yusril.
"Jadi Pak Ahok nih kayak orang kehabisan akal, ngomel-ngomel terus sama saya setiap hari," kata Yusril.
Ahok dan Yusril semakin sering bersitegang, terutama menjelang pilkada Jakarta tahun 2017.
Tetapi, ketegangan mereka berlatar belakang hukum. Yusril merupakan pengacara PT. Godang Tua Jaya dan PT. Navigate Organic Energy Indonesia, perusahaan pengelola sampah di TPST Bantargebang. Perusahaan ini terancam diputus kontraknya oleh Ahok karena dianggap tak bekerja maksimal.
Dalam kasus rencana revitalisasi kawasan Luar Batang, Jakarta Utara, Yusril menjadi pengacara warga yang menolak penertiban.
Yusril juga merupakan salah satu pengacara warga Bicara Cina dalam sengketa proyek inlet sodetan Kali Ciliwung. Baru-baru ini, PTUN memenangkan gugatan warga. Tetapi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak terima dan berencana kasasi ke Mahkamah Agung.