Soal Kunker DPRD DKI ke Luar Negeri, Ahok: Dapatnya Apa?

Jum'at, 29 April 2016 | 09:46 WIB
Soal Kunker DPRD DKI ke Luar Negeri, Ahok: Dapatnya Apa?
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hadir memenuhi panggilan sebagai saksi di gedung KPK, Jakarta, Selasa (12/4). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 13 anggota dewan di DPRD DKI Jakarta melakukan kunjungan kerja ke luar negeri seperti ke Tokyo, Jepang; Seoul, Korea Selatan dan Beijing, Cina. Kunjungan kerja 13 anggota dewan itu itu dilakukan dari tanggal 24 - 28 April 2016.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan mereka melakukan kunker sudah lapor ke dirinya. Menurut Ahok selagi mendapat izin dari Kementerian Dalam Negeri tak masalah anggota dewan kunjungan ke luar negeri.

"Kita nggak bisa batesin DPRD untuk kunjungan keluar negeri karena itu hak mereka. Selama Mendagri setuju, karena memang ada didalem situ, ada kunjungan antar parlemen," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/4/2016) malam.

"Misal, DPR RI ada badan kerja sama antar parlemen, BKSAP. Kalau ditingkat provinsi kota biasanya itu sister City, walau bukan BKSAP. Jadi memang antar parlemen bisa saling belajar bisa saling kunjungan," katanya menambahkan.

Menurut Ahok yang terpenting adalah anggota dewan setelah pulang dari kungker dapat mengusulkan program yang terbaik ke pemprov DKI,  seperti program yang diterapkan di beberapa negara yang mereka kunjungi.

"Yang penting bukan soal kunjungannya. Setelah pulang, Anda tanya sama DPRD, kamu dapetnya apa? Kalau dapetnya belajar di YouTube udah bisa, kenapa kunjungan ke luar negeri?," kata Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur ini juga meminta kepada masyarakat untuk tidak menaruh curiga terlebih dahulu soal anggota dewan ke kuar negeri. Sebab menurut Ahok sistem perpolitikan Indonesia sudah baik, terlebih masyarakat sudah jeli melihat mana partai politik yang pro dengan rakyat atau tidak.

"Makanya sistem politik kita kan sangat baik, DPRD nggak bener itu dikoreksi 5 tahun sekali. Kalau rakyat DKI merasa nggak cocok, ya nggak pilih lagi," ujar Ahok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI