Manny Pacquiao Syok Dengar Kabar Abu Sayyaf Ingin Menculiknya

Ruben Setiawan Suara.Com
Jum'at, 29 April 2016 | 06:45 WIB
Manny Pacquiao Syok Dengar Kabar Abu Sayyaf Ingin Menculiknya
Mantan Petinju yang jadi politisi Filipina Manny Pacquiao. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan petinju Filipina Manny Pacquiao, pada Kamis (28/4/2016), mengaku terkejut pada pernyataan yang disampaikan Presiden Filipina Benigno Aquino, bahwa kelompok teroris Abu Sayyaf berniat menculik dirinya. Pacquiao mengatakan, tak seharusnya sang presiden tidak mengungkap hal tersebut kepada publik.

Pada Rabu (27/4/2016), Presiden Aquino merilis pernyataan bahwa Abu Sayyaf, berencana menculik Pacquiao atau anak-anaknya. Abu Sayyaf merupakan gerombolan garis keras Filipina yang terkenal suka menyandera orang asing dan meminta tebusan. Awal pekan ini, mereka memenggal seorang warga negara Kanada karena tidak mendapatkan tebusan yang sesuai.

"Saya terkejut ketika ia mengumumkan.. bahwa Abu Sayyaf ingin menculik saya. Saya terkejut karena seluruh warga Filipina adalah teman saya. Saya menyayangi mereka, khususnya warga Muslim," kata Pacquiao di kediamannya di Manila.

Namun, Pacquiao mengaku mengambil sejumlah langkah antisipasi atas kabar tersebut. Tujuannya, mengamankan dirinya, istri, dan kelima anaknya yang tinggal di kampung halamannya di General Santos.

"Kami menambah pengamanan untuk keluarga dan saya sendiri," sambung Pacquiao.

General Santos terletak di Pulau Mindanao dan tergolong sebagai kawasan rawan konflik. Di kawasan tersebut, ada kantung militan garis keras. Sementara itu, markas Abu Sayyaf berjarak sekitar 400 kilometer dari General Santos.

Pacquiao sendiri berada di Manila, 1.000 kilometer jauhnya dari General Santos. Keberadaannya di Manila dalam rangka berkampanye untuk memperebutkan kursi Senat dalam pemilihan umum bulan depan.

Pacquiao mengaku cemas dengan kabar tersebut. Apalagi, ia belum pernah mendengar adanya ancaman penculikan tersebut sebelum mendengarnya dari Aquino.

"Jika itu merupakan laporan intelijen, seharusnya dirahasiakan dan tidak dipublikasikan. Kenapa baru sekarang? Saya harus mencari tahu tentang ini," kata sang peraih delapan gelar juara dunia tinju tersebut.

Kabar soal rencana penculikan Aquino dan anak-anaknya diumumkan Aquino setelah sebelumnya, ada laporan penemuan potongan kepala yang diyakini milik sandera Abu Sayyaf asal Kanada, John Ridsdel, di jalanan Pulau Jolo, markas Abu Sayyaf.

Saat ini, Abu Sayyaf, yang diperkirakan hanya memiliki ratusan pasukan saja, diduga masih menyandera lebih dari 20 orang, termasuk 14 diantaranya warga negara Indonesia dan 4 warga negara Malaysia yang diculik bulan lalu.

Dikatakan Aquino pula, Abu Sayyaf mengancam akan membunuh dirinya dan saudara perempuannya yang merupakan bintang televisi.

Pacquiao mengatakan, dirinya punya hubungan baik dengan warga Muslim di Filipina bagian selatan. Ia tidak tahu mengapa dirinya menjadi target, apabila klaim tersebut memang benar.

"Saya tidak yakin bahwa saudara-saudara Muslim kami akan melakukan itu," kata Pacquiao.

"Kami mendukung mereka, jadi saya tidak tahu dari mana itu datangnya," sambungnya.

Pacquiao, yang memeluk agama Kristen, mengaku tidak khawatir akan keselamatannya sendiri. Ia mengaku akan terus melanjutkan kampanye, untuk menggalang dukungan.

"Saya menjalani hidup saya seperti setiap hari adalah hari terakhir bagi saya jadi saya tidak takut. Tuhan bersama saya," ujarnya.

Juru bicara kepresidenan, Herminio Coloma membantah berkomentar soal komplain Pacquiao terhadap pengumuman Aquino tersebut. Coloma hanya menegaskan, pemerintah akan melakukan segala yang perlu dilakukan untuk memastikan keselamatan warganya dari aksi teror maupun intimidasi apapun. (Asia One/AFP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI