Suara.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra belum memutuskan akan maju ke pilkada Jakarta tahun 2017 bersama siapa. Soal ini, Yusril menyerahkan pada mekanisme partai yang nanti akan mengusungnya.
"Saya sendiri juga berkomunikasi dengan banyak orang termasuk dengan para calon juga Pak Adhyaksa, haji Lulung, Sandiaga, Ahmad Dhani, Saya kan nggak pernah nolak orang," kata Yusril di kantornya, Kota Kasablanka Mall, Tower A, lantai 19, Jalan Casablanca 88, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (28/4/2016).
Bagi Yusril menjalin silaturahmi itu penting. Dia tidak peduli diejek Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Saya juga nggak segan-segan untuk datang ke rumah orang untuk bersilaturahmi. Walaupun diledekin terus dengan Pak Ahok," kata dia.
Yusril mengatakan siap kalau seandainya nanti disandingkan dengan tokoh dari PDI Perjuangan.
"Siapapun PDIP nanti kalau dukung saya alhamdulillah, kalau mau ngajuin wakil ya terima saja, siapa nanti yang mau diajukan wakil PDIP," katanya.
Yusril tidak mau memberikan syarat khusus kepada calon pendampingnya. Yusril mengaku sangat fleksibel dan mudah beradaptasi.
"Saya fleksibel, saya bisa bekerja dengan orang yang berbeda, saya ini anak politik Masyumi, bisa bekerja dengan siapa saja, garis politiknya jelas, kecuali dengan PKI (Partai Komunis Indonesia)," katanya.
Sampai hari ini, belum ada satupun partai politik yang resmi mengumumkan untuk mengusung Yusril maju ke bursa pilkada Jakarta. Semua partai masih diskusi, kecuali Partai Nasdem dan Hanura yang sudah resmi mendukung Ahok dan Heru Budi Hartono yang maju lewat jalur independen.