Tommy Kembali Dipertemukan Lawan Super Berat di Perempat Final

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Kamis, 28 April 2016 | 15:24 WIB
Tommy Kembali Dipertemukan Lawan Super Berat di Perempat Final
Tommy Sugiarto akan menghadapi unggulan pertama yang juga peringkat satu dunia, Chen Long (Cina), di perempat final Kejuaraan Bulutangkis Asia 2016, Jumat (29/4/2016) [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tantangan super berat menanti Tommy Sugiarto di perempat final Kejuaraan Bulutangkis Asia 2016, Jumat (29/4/2016). Pebulutangkis tunggal putra Indonesia itu kembali dipertemukan dengan peringkat satu dunia asal Cina, Chen Long.

Pertemuan nanti jadi yang kesepuluh bagi kedua pemain. Tommy sendiri baru menang sekali dari unggulan pertama di turnamen ini tersebut. Kemenangan itu didapatnya pada tahun 2013 di Indonesia Open Super Series Premier.

Anak dari legenda bulutangkis Indonesia, Icuk Sugiarto, ini ketika itu menang dua game langsung, 21-11, 21-18. Terakhir kali, kedua pemain bertemu saat Denmark Open 2015, dimana Tommy kalah 12-21, 12-21.

Tommy melaju ke perempat final usai mengalahkan Boonsak Ponsana (Thailand) di babak kedua, Kamis (28/4/2016), 21-17, 21-9.

Sayang, kesuksesan peringkat sembilan dunia ini tak diikuti juniornya, Jonatan Christie. Di babak kedua, Jonatan kembali menyerah di tangan Tzu Wei Wang (Taiwan), 9-21, 21-15, 18-21.

Kekalahan ini menambah panjang catatan buruk Jonatan atas peringkat 50 dunia itu, dimana Jonatan belum pernah menang dalam tiga pertemuan.

Kendati kalah, namun penampilan Jonatan tetap dipuji pelatihnya, Hendri Saputra. Dibanding dua pertemuan sebelumnya, Hendri menilai Jonatan bisa lebih memberikan perlawanan.

“Penampilan Jonatan lawan Tzu hari ini sudah cukup bagus. Cuma tadi ada salah sedikit saja di akhir," kata Hendri. "Dia mati di poin akhir. Pengaruhnya dari kepercayaan diri dia saja padahal mainnya sudah bagus."

"Walaupun kalah tapi dia mainnya sudah bagus. Sisanya dia hanya belum matang. Atau juga kalah pengalaman memanfaatkan momen mencuri poin. Jonatan belum bisa mengatasi tekanan ini. Dia belum bisa melihat kondisi, untuk jangan kasih lawan mengembangkan permainan yang merugikan dia," sambung Hendri. (PBSI)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI