Suara.com - Ketua Steering Committee Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar Nurdin Chalid menyayangkan adanya pembahasan mengenai iuran calon ketua umum Partai Golkar yang akan mengikuti musyawarah nasional luar biasa di Bali.
"Iuran aja kok jadi perhatian. Yang menjadi perhatian itu bahan yang dibahas Golkar kedepan dan bangsa," ujar Nurdin di kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta, Kamis (28/4/2016)
Nurdin mengatakan Partai Golkar harus tetap memprioritaskan pembahasan menyangkut kepentingan bangsa. Kepentingan untuk mewujudkan cita-cita bangsa untuk sejahtera pada 2045, selain itu menyangkut amandemen Undang-Undang 1945.
"Banyak substansi yang bersentuhan dengan kepentingan bangsa dan negara, seperti bagaimana Indonesia kedepan mewujudkan kesejahteraan negara di 2045, itu jauh lebih penting. Lalu menyangkut kesejahteraan harkat dan martabat bangsa ini dan amandemen batang tubuh UU 1945 banyak yang tidak sesuai dengan nilai nilai Pancasila, kan mestinya ke situ," kata dia.
Terkait iuran, kata dia, sebenarnya sudah diatur dalam Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga.
"Iuran itu dan sumbangan diatur oleh AD/ART, jadi kalau orang orang berpendapat itu nggak ada di sana, itu dia nggak ngerti anggaran dasar. Di AD/ART tentu ada ketentuan soal sumbangan soal iuran," kata Nurdin.
Lebih lanjut, Nurdin menuturkan dalam rapat pleno tidak hanya fokus terkait iuran dan sumbangan untuk penyelenggaraan munaslub Mei mendatang, tetapi membahas persiapan lainnya seperti jadwal munaslub.
"Nanti akan dibahas (soal iuran) dalam rapat ini, jadi itu juga bukan trending topic," kata dia.
Munaslub Partai Golkar rencananya diselenggarakan pada 23 Mei hingga 26 Mei 2016 di Bali.
Untuk persiapan munaslub, siang ini, DPP Partai Golkar akan menyelenggarakan rapat pleno di aula DPP Golkar.