Suara.com - Selain memenggal warga Kanadia bernama John Ridsdle, kelompok militan Abu Sayyaf juga berencana menculik Presiden Filipina Benigno Aquino dan petinju Manny Pacquiao.
Benigno mengatakan Abu Sayyaf juga berencana melakukan teror bom di Ibu Kota Manila dalam upaya memancing bantuan dari ISIS. Namun, rencana ini bocor dan digagalkan militer.
Benigno yang bakal mengakhiri jabatannya sebagai presiden Filipina pada Juni mendatang tersebut berjanji akan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk memberantas kelompok garis keras di Filipina hingga ke akarnya.
Selain melakukan tekanan militer ke wilayah Sulu dan beberapa daerah lainnya yang dicurigai sebagai kantung-kantung kelompok Abu Sayyaf, Benigno juga terus melakukan upaya dialog.
"Kami percaya kekuatan dialog, membangun dan keterlibatan positif dalam upaya mencari jalan damai," katanya.
"Namun jika kalian (Abu Sayyaf) memilih jalan kekerasan, maka kami juga akan berbicara dengan cara itu," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, Abu Sayyaf memenggal warga Kanada Ridsel setelah Kanada menolak memberikan uang tebusan sesuai tenggat waktu yang diberikan. Potongan kepala Ridsdle dibuang di kota Jolo, Provinsi Sulu oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor.
Selain Ridsdel, Abu Sayyaf juga menyandera seorang warga Kanada lainnya bernama Robert Hall, seorang warga Norwegia serta seorang perempuan Filipina. Setidaknya ada 20 sandera asing yang saat ini masih ditawan. (Dailymail)