Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berterimakasih atas saran dari Ketua Umum Partai Keadilan Persatuan Indonesia yang kini menjadi Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso. Sutiyoso mengharapkan Ahok menjadi pemimpin yang lebih santun tidak ada barisan sakit hati.
"Ya terima kasihlah, bagus," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/4/2016).
Saran Sutiyoso disampaikan di Istana Jakarta pada Selasa (26/4/2016). Saran tersebut menyusul sikap Rustam Effendi yang mundur dari wali kota Jakarta Utara karena sakit hati dengan Ahok yang dianggap tak menghargai kinerja, ditambah lagi menuduh yang tidak-tidak, misalnya kongkalingkong dengan Yusril Ihza Mahendra.
"Ya, mestinya kan begitu, (harus mikir) kenapa anak buah saya (Rustam) mundur," kata Sutiyoso.
Sutiyoso membandingkan dengan dirinya ketika masih menjadi gubernur Jakarta. Tiap ada masalah dengan bawahan, Sutiyoso melakukan pendekatan terlebih dahulu, bukan marah-marah, apalagi di depan publik.
"Kalau saya kan saya dekati hatinya, sebagai anak buah saya itu keluarga saya. Kalau salah saya marahi, tapi kalau benar ya saya harus puji kalau kerjanya baik, itu reward and punishment di mana pun selalu saya terapkan," kata Sutiyoso.