Suara.com - Rustam Effendi bersyukur dengan posisi barunya setelah mundur dari wali kota Jakarta Utara. Dia akan ditempatkan di Badan Pendidikan dan Pelatihan DKI Jakarta.
"Syukuri saja tidak apa-apa," kata Rustam melalui pesan singkat kepada wartawan, Rabu (27/4/2016).
Rustam mundur karena sakit hati. Dia merasa kinerjanya tak dihargai Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Belakangan, dia dituduh Ahok kongkalingkong dengan Yusril Ihza Mahendra gara-gara tak bisa menangani masalah banjir. Ahok langsung menandatangani surat pengunduran Rustam, kemarin sore.
Rustam mengaku tak masalah ditugaskan dimanapun. Dia mengatakan akan bekerja sesuai tanggungjawab.
"Sudah terbiasa itu (bekerja dimana). Sangat sehat (kondisinya). Alhamdulillah," kata Rustam.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta Agus Suradika menambahkan posisi Rustam kini ditempati Wakil Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Haryadi. Wahyu menjadi pelaksana tugas.
"Sebagai pejabat eselon II memang drastis dari segi pendapatan yang biasanya Rp70-75 juta itu sekarang ini kira-kira Rp12-13 juta, tapi saya kira dengan pendapatan ini kalau biasa hidup sederhana saya kira itu cukup untuk kebutuhan keluarga. Tapi saya rasa itu sudah dipertimbangkan Pak Rustam," kata Agus.