Organizing Committee Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar Zainuddin Amali memastikan munaslub akan tetap digelar di Bali pada 23-25 Mei 2016.
"Saya pastikan munaslub Partai Golkar akan memilih ketua umum Partai Golkar yang baru meskipun menkumham telah mengeluarkan SK Kepengurusan Partai Golkar yang baru untuk periode 2014-2019," kata Amali di DPR, Rabu (27/4/2016).
Dia mengakui ada pendapat dari internal partai yang mengatakan munaslub tidak perlu memilih ketua umum baru atau hanya menetapkan kepengurusan yang baru disahkan Kementerian Hukum dan HAM.
Namun, Zainuddin memastikan munaslub yang berbiaya puluhan miliar akan tetap memilih bos baru Golkar.
"Mayoritas di Golkar menginginkan adanya pemilihan ketua umum baru. Ada pendapat bahwa ketua umum Partai Golkar yang baru belum tentu bisa menciptakan suasana yang kondusif bagi partai kedepan, maka lebih baik munaslub menetapkan kepengurusan yang sudah ada. Itu beberapa pendapat," kata dia.
Dia menambahkan munaslub digelar karena adanya konflik di internal Partai Golkar. Musyawarah ini semangatnya untuk rekonsiliasi.
"Ini merupakan kesadaran internal untuk melakukan langkah rekonsiliatif," ujar dia.
Dia mengakui ada pendapat dari internal partai yang mengatakan munaslub tidak perlu memilih ketua umum baru atau hanya menetapkan kepengurusan yang baru disahkan Kementerian Hukum dan HAM.
Namun, Zainuddin memastikan munaslub yang berbiaya puluhan miliar akan tetap memilih bos baru Golkar.
"Mayoritas di Golkar menginginkan adanya pemilihan ketua umum baru. Ada pendapat bahwa ketua umum Partai Golkar yang baru belum tentu bisa menciptakan suasana yang kondusif bagi partai kedepan, maka lebih baik munaslub menetapkan kepengurusan yang sudah ada. Itu beberapa pendapat," kata dia.
Dia menambahkan munaslub digelar karena adanya konflik di internal Partai Golkar. Musyawarah ini semangatnya untuk rekonsiliasi.
"Ini merupakan kesadaran internal untuk melakukan langkah rekonsiliatif," ujar dia.