Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sudah suudzon dengan pesan berantai yang menyebutkan akan ada perluasan pelarangan sepeda motor dari Jalan Sudirman hingga ke sekitaran Senayan yang akan diterapkan pada 1 Mei 2016 mendatang.
Menurut Ahok, walaupun wacana tersebut sudah ada dalam program Dinas Perhubungan dan Transportasi di Jakarta. Namun perluasan pelarangan roda dua itu tidak akan diberlakukan pada 1 Mei 2016.
Sebab pemprov DKI masih harus mengkaji terlebih dahulu serta menyiapkan bus transportasi massal terlebih dahulu.
"Pagi-pagi dikirimin orang, wah semua jalan nggak boleh lewat 1 Mei. Saya jadi suudzon nih, jangan-jangan ingin para pemotor mau ikutan demo Hari Buruh 1 Mei," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/4/2016).
Menurut Ahok, ada pihak yang sengaja memanfaatkan momen Hari Buruh Internasional ini untuk mencari massa. Salah satunya menggulirkan isu penghapusan jalur bagi sepeda motor.
"Jangan-jangan 1 Mei buat nambah orang buat demo ini? Wah itu kalau suudzon saya benar, keterlaluan banget. Kalau nggak bisa ngumpulin orang demo, hari libur," ujarnya.
Selain itu mantan Bupati Belitung Timur ini juga heran apabila buruh masih tetap melakukan aksi unjuk rasa pada 1 Mei 2016 nanti. Sebab, gaji buruh dirasa Ahok sudah cukup memenuhi untuk kebutuhan hidup.
"Lagian orang ngapain demo? Sekarang gaji bagus, UMP sesuai. Kalau kamu buruh daftarin gaji kamu ke Bank DKI, naik bus seluruh Jakarta nggak bayar lho. Anak anda pun kalau memang nggak sanggup, anak banyak, dikasih KJP," jelas Ahok.
"Jadi mau apa lagi? Kita harus siapin apa? Beli beras juga murah, gula murah, minyak sayur murah, tinggal tungguin tahun ini kita punya food station. Jadi nggak ada alasan. Menurut saya cari alasan aja supaya demo (ajak) pemotor kan. Ini suudzon aja," katanya menambahkan.