Ahok: Pak Rustam Nggak Ada Masalah

Senin, 25 April 2016 | 10:30 WIB
Ahok: Pak Rustam Nggak Ada Masalah
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hadir memenuhi panggilan sebagai saksi di gedung KPK, Jakarta, Selasa (12/4). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tak merasa bersalah sempat menuding Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi kongkalikong dengan lawan politiknya, Yusril Ihza Mahendra. Sebab dari tudingan tersebut membuat Rustam sakit hati dan mengungkapkannya di akun jejaring sosial Facebook.

"Pak Rustam nggak ada masalah. Saya sudah ingatkan, buat saya sederhana kok. Kalau mau curhat, politik nggak dukung saya nggak ada masalah. Yang penting kerjaan lu beres," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/4/2016).

Ahok menyebut Rustam bagian dari pihaknya Yusril bermula dari banjir yang masih terjadi di wilayah utara beberapa hari lalu. Menurut Ahok banjir masih muncul karena pemerintah kota tidak sigap menertibkan bangunan liar yang menghambat saluran air sehingga ketika turun hujan air tak mengalir lancar dan air pun meluap.

Contohnya yang terjadi pemukiman yang berdiri di jalur hijau atau kolong tol kawasan Ancol. Ahok menekankan sebenarnya sudah sejak lama mengingatkan Rustam, namun menurutnya tak juga dikerjakan dengan baik.

"Kalau kerjaan lu nggak beres, lu bohongin terus, itu yang masalah. Air laut nggak masuk, dibilang (Rustam) masuk, ya masalah. KBN (Kawasan Berikat Nusantara) banjir," kata Ahok.

Pernyataan Ahok rupanya menusuk hati terdalam Rustam. Sampai-sampai, Rustam yang merasa selama ini sudah bekerja dengan sebaik mungkin, menuliskan uneg-unegnya secara panjang lebar di akun Facebook pribadinya pada Sabtu (23/4/2016) kemarin. Dia tidak terima dengan tuduhan Ahok bersekutu dengan Yusril.

Berikut ini adalah tulisan lengkap Rustam yang diberi judul: BEKERJA DENGAN HATI, suatu ironi :

Apa yg sy kerjakan selama ini adalah bentuk pengabdian dan tanggung jawab dari jabatan yg saya emban. Saya sadar se-sadarnya bhw apa yg saya lakukan di Jakarta Utara mulai 2 Januari 2015 s.d saat ini belum apa2 dan belum banyak membawa kebaikan bagi wilayah dan masyarakat Jakarta Utara. Kedudukan Kota Administrasi di Provinsi DKI Jakarta yg tidak otonom (otonomi berada di Tk Provinsi) menjadi kendala tersendiri bagi Para Walikota di Provinsi DKI Jakarta untuk berkreasi dan secara cepat menyelesaikan permasalahan yg ada di wilayahnya.

Harapan utk secara cepat dapat mewujudkan tuntutan dan harapan masyarakat juga menjadi persoalan tersendiri. Tetapi dg segala keterbatasan kewenangan tsb saya berupaya bekerja semaksimal mungkin utk mewujudkan kebaikan bagi wilayah dan masyarakat Jakarta Utara. Saya sadar se-sadar2nya bhw dalam masa jabatan saya yg relatif baru belum banyak yg saya perbuat bagi Jakarta Utara. Tetapi selama ini saya dg sepenuh hati, pikiran dan tenaga saya curahkan bagi wilayah dan masyarakat Jakarta Utara. Berpikir, berbicara dan berbuat yg terbaik bagi wikayah dan masyarakat Jakarta Utara adalah obsesi saya.

Jika ada sedikit perbaikan yg dirasakan di Jakarta Utara seperti agak berkurangnya daerah genangan di Jakarta Utara, atau Jakarta Utara sedikit lebih bersih, atau juga yg masih segar dlm ingatan kita yaitu lenyapnya kawasan lokalisasi prostitusi Kalijodo, saya selalu mengatakan bhw itu adalah hasil kerja team dan atas dukungan masyarakat, saya tidak pernah mengklaim bhw pekerjaan itu prestasi kerja saya sendiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI