PDIP Ngomongin Ahok di Pertemuan 'Akbar'

Minggu, 24 April 2016 | 14:30 WIB
PDIP Ngomongin Ahok di Pertemuan 'Akbar'
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani membuka rapat koordinasi PDI Perjuangan di Hotel Grand Mercure, Ancol, Jakarta Utara. (suara.com/Agung Shandy Lesmana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan partainya masih memantau perkembangan politik di Jakarta sebelum mengusung pasangan calon untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.

"Kita lihat perkembangannya seperti apa. Siapa saja yang akhirnya daftar lewat PDIP? Kita masih punya banyak waktu untuk menunggu perkembangan politik di DKI sebelum menentukan pilihan pasangan calon," kata Basarah di sela-sela rapat koordinasi bidang kemaritiman PDIP di Grand Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (24/4/2016)

Meski belum secara resmi mengusung calon. PDIP masih membuka peluang kepada nama-nama yang sudah muncul ke publik termasuk calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Terlebih, menurut Basarah, PDIP juga masih memantau sederet kasus yang diduga melibatkan Ahok diantaranya yakni kasus suap pembahasan raperda soal Reklamasi dan kasus dugaan korupsi pengadaan lahan di Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat.

"Kita lihat juga perkembangan kasusnya incumbent di (kasus) reklamasi dan Sumber Waras. Itu masih dinamis," katanya.

Akan tetapi, Basarah mengatakan untuk bisa diusung partainya, pasangan calon tersebut harus mengikuti aturan main PDIP. Segala tahapan penjaringan tersebut harus bisa dilalui calon agar nantinya bisa dicalonkan maju ke Pilkada DKI Jakarta.

"PDIP punya aturan main, punya prosedur. Semua calon harus ikut aturan dan proses itu. Artinya harus tetap mendaftar, ikut seleksi dan lain-lain. Siapapun itu harus ikuti aturan partai di PDIP," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI