Anjuran itu kembali diutarakan Obama dalam pertemuan tertutup selama dua jam dengan Raja Salman, setelah keduanya akhirnya bertemu di Istana Erga, Riyadh.
Menurut pejabat AS yang mengetahui pertemuan itu, Obama meminta Raja Salman lebih membuka diplomasi dengan Iran dan mencari cara alternatif untuk menghadapi rival-rivalnya di kawasan Teluk.
Permintaan untuk bekerja sama dengan Iran itu ditanggapi skeptis oleh Raja Salman.
Obama juga, dalam pertemuan itu, meminta Raja Salman dan negara-negara Teluk lainnya untuk tak lagi bergantung kepada Amerika Serikat dalam hal keamanan.
Dalam pernyataan resmi setelah pertemuan itu, Gedung Putih mengatakan bahwa kedua pemimpin negara sepakat untuk mempererat persahabatan dan kemitraan strategis antara dua negara.
Tetapi pernyataan itu juga membeberkan bahwa kedua pemimpin saling "bertukar gagasan" dalam beberapa topik, yang mengisyaratkan adanya ketidaksepakatan di masalah-masalah tertentu.