Suara.com - Bos Yamaha MotoGP, Lin Jarvis, pastikan timnya selalu membuka pintu bagi Jorge Lorenzo untuk kembali ke mereka. Musim ini memang jadi yang terakhir bagi juara dunia tiga kali MotoGP itu setelah menolak perpanjangan kontrak dua tahun.
Lorenzo memutuskan mencoba tantangan baru dengan hijrah ke Ducati musim depan. Kepastian hengkangnya pebalap Spanyol itu dikonfirmasi pihak Ducati pada, Senin (18/4/2016) lalu, melalui situs resmi mereka.
Beragam gonjang-ganjing mewarnai keputusan Lorenzo ke pabrikan asal Italia itu. Salah satu faktor terkuat yang disebutkan jadi pengaruh keputusan Lorenzo adalah terkait tawaran nilai kontrak yang lebih tinggi dari yang disodorkan Yamaha.
Rumornya, pebalap berusia 28 tahun itu mendapat bayaran 12 juta euro (sekitar Rp178 miliar) per musimnya. Atas hal ini, Jarvis tidak ingin terlalu banyak mengomentarinya. Dia hanya menyebut siap menampung Lorenzo jika yang bersangkutan ingin kembali ke Yamaha.
"Saya tidak melihat adanya alasan kenapa kami harus menutup pintu kembalinya Jorge di masa mendatang kepada kami," tegas Jarvis. "Kami telah delapan tahun bersama, dan semoga di tahun kesembilan kebersamaan kami pada tahun ini, bisa memenangkan banyak seri."
"Kami terus menjaga hubungan baik dengan banyak bekas pebalap kami. Untuk itu, saya tidak ragu mengatakan Jorge akan disambut baik di masa mendatang jika dia ingin kembali ke Yamaha," pungkas Jarvis.
Terbukanya peluang Lorenzo kembali ke Yamaha tentu mengingatkan peristiwa kembalinya Valentino Rossi usai gagal bersinar di Ducati.
Ketika itu, pada 2011 Rossi memutuskan pindah ke Ducati untuk menjawab tantangan bersama tim yang bermarkas di Bologna, Italia, itu. Namun, dia hanya bertahan dua musim, karena di tahun 2013 memutuskan kembali ke Yamaha. (Motor Sport)