Suara.com - Valentino Rossi geram dikaitkan sebagai penyebab pindahnya rekan setimnya di Yamaha, Jorge Lorenzo, ke Ducati musim depan. Pebalap veteran itu menyebut pihak Yamaha selalu berlaku profesional dengan mengedepankan keadilan bagi kedua pebalapnya.
"Satu hal terpenting dari manajemen Yamaha adalah mereka selalu memberikan kami kedudukan yang setara," kata Rossi, 37 tahun. "Contohnya di tahun 2008, ketika saya telah empat tahun di Yamaha, Lorenzo yang saat itu baru tiba langsung mendapat perlakuan setara dengan saya."
"Kejadian yang sama juga terjadi ketika saya kembali ke Yamaha di tahun 2013 (setelah dua musim di Ducati), dimana ketika itu Lorenzo jadi juara bertahan, namun Yamaha menempatkan saya di level yang sama dengan dia," jelas Rossi.
Rossi menambahkan motor Ducati saat ini jauh berbeda dengan saat dia memperkuat pabrikan Italia itu--2011 dan 2012. Ketika itu, pihak Ducati mencoba sesuatu yang "melawan arus" dari model kendaraan kompetitor lainnya.
Hal inilah yang membuat Rossi sulit bersinar dengan Ducati. Dia pun akhirnya menyerah dan memutuskan kembali ke Yamaha yang telah membawanya empat kali jadi juara dunia; 2004, 2005, 2008, dan 2009.
"Ketika saya datang ke Ducati, motor mereka sangat berbeda dari semua kontestan, sebuah konsep yang lain," jelas Rossi. "Saat ini, Ducati memutuskan mengikuti arus normal, lebih mengikuti kompetitor lainnya, yang mana itu akhirnya jadi hasil yang bagus jika kalian melihat performa Ducati saat ini." (Motor Sport)