Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam waktu dekat akan membangun tanggul untuk mengantisipasi air laut pasang. Rencananya, tanggul tersebut akan dibangun setinggi 3,8 meter di atas permukaan laut di kawasan Jakarta Utara.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan pembangunan ini akan dilakukan bulan depan dengan cara peletakan batu pertama.
"Tahun ini (pembangunannya), saya kira Mei akan groundbreaking," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (22/4/2016).
Ahok mengaku khawatir dengan tanggul yang ada di Jakarta saat ini. Sebab, masing-masing tanggul tersebut tingginya hanya sekitar 2,8 meter. Selain itu, pembangunan tanggul baru nanti juga diperuntukan untuk mengantisipasi efek dari pemanasan global atau global worming.
"Pengalaman kita tahun lalu pernah mencapai 2,65 meter. Nah 2,65 kalau sampai betul global warming, lewatin 15 sentimeter atau 16, air laut sudah masuk, tidak bisa mompa," jelas Ahok.
"Sekarang kami mau bangun tanggul, NCICD (National Capital Integrated Coastal Development) A setinggi 3,8 meter di atas permukaan laut. Kalau ditambah dengan penurunan muka laut 1,6 itu bisa lima meter lebih," katanya menambahkan.
Tanggul tersebut nantinya akan dibangun di kawasan Cilincing hingga Tanjung Priok, Jakarta Utara. Serta Pasar Ikan sampai Pelabuhan Nizam Zachman.
"Itu lebar 20 meter, lalu Pasar Ikan sampai Nizam Zachman hampir 2-3 kilo (panjangnya), terus satu lagi yang barat. Bukan tiga tanggul, total 95 kilometer," kata dia."Makanya kami akan menggusur yang pinggiran. Lebih baik saya melingkat ke atas saja sampai tingginya sudah cukup, sehingga sungainya tidak saya tutup."