Sebelum Ditangkap, Hartawan Aluwi Dideportasi dari Singapura

Jum'at, 22 April 2016 | 13:49 WIB
Sebelum Ditangkap, Hartawan Aluwi Dideportasi dari Singapura
Kadiv Humas Mabes Polri, Brigjend. Boy Rafli Amar saat menjelaskan pemulangan Hartawan Aluwi. (suara.com/Oke Atmaja)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Buronan kasus skandal bailout Bank Century, Hartawan Aluwi, ditangkap polisi saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Kamis (21/4) malam, setelah dideportasi oleh otoritas Singapura karena masa izin tinggalnya habis.

"Hasil koordinasi petugas kami yang berada di sana (Singapura, red.), yang bersangkutan berhasil dipulangkan ke Indonesia kemarin. Dan setibanya di bandara, kami tangkap," kata Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri di Jakarta, Jumat (22/4/2016).

Boy Raffli menjelaskan, Hartawan merupakan Komisaris, pemegang saham PT Antaboga Delta Securitas Indonesia yang telah divonis Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan hukuman pidana 14 Tahun penjara pada 28 Juli 2015. Namun yang bersangkutan telah melarikan diri dan berdomisili di Singapura sejak tahun 2008.

Kemudian pada bulan April 2016, izin tinggal terpidana (Hartawan) di mana diketahui yang bersangkutan pemegang paspor Indonesia, namun sudah habis pada tahun 2012.

"Hasil koordinasi kami dengan otoritas Singapura, akhirnya pemerintah di sana mencabut permanen residen yang dimiliki Hartawan pada bulan Februari 2016. Artinya Pemerintah Singapura tidak memperpanjangnya," terang Boy.

Penyidik Bareskrim berkoordinasi dengan otoritas Singapura dan pihak imigrasi, karena permanen residen yang bersangkutan telah kadaluarsa, dia tinggal secara ilegal di negara berlambang Singa tersebut.

"Atas koordinasi dengan imigrasi dan otoritas Singapura, akhirnya yang bersangkutan dapat dipulangkan kemarin (Kamis). Sekarang ditahan di Bareskrim," ucap dia.

Selain Hartawan, Bareskrim masih memburu buronan lain dalam kasus ini, diantaranya adalah Anton Tantular, Hesham Al Warraq, ‎Dewi Tantular, dan Hendro Wiyanto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI