Suara.com - Lembaga riset Indonesia Indicator menyatakan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti merupakan figur perempuan yang paling banyak dikutip sehingga dapat disebut sebagai perempuan pembentuk pendapat paling berpengaruh saat ini.
Rilis riset Indonesia Indicator di Jakarta, Jumat (22/4/2016), menyebutkan bahwa jumlah pernyataan Susi tercatat dikutip hingga sekitar 34.000 kali oleh ratusan media dalam waktu setahun terakhir.
Sedangkan figur perempuan lainnya yang juga banyak dikutip media setelah Menteri Susi antara lain adalah Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyatakan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti selama ini sudah bagus tetapi juga harus dapat memberdayakan industri perikanan secara lebih intensif, dari hulu hingga ke hilir.
"Kebijakan Ibu Susi sudah tepat, utamanya di hulu industri perikanan kita. Tapi di hilirnya, misalnya, di olahannya kita belum lihat ada geliat yang cukup berarti," ujar Wakil Ketua Umum dan Kordinator Kadin Kawasan Timur Indonesia (KTI) Andi Rukman Karumpa, Rabu (20/4/2016).
Menurut Andi, kebijakan Menteri Susi merupakan respon atas tingginya angka pencurian ikan dan dominannya penguasaan asing atas industri perikanan di masa lalu, yang mengakibatkan negara merugi triliunan rupiah per tahun.
Menteri Susi kemudian memberantas pencurian ikan, mencabut izin bongkar-muat ikan di tengah laut ("transshipment"), melarang penggunaan alat tangkap merusak, dan menjaga keberlanjutan sumber daya ikan dengan memilah dan memilih komoditas ikan yang boleh diperdagangkan.
"Kebijakan ini pada hulunya sudah bagus. Beliau mendekonstruksi sistim di industri perikanan sebelumnya yang merugikan negara dan nelayan," tuturnya.
Namun, ujar dia, saat pencurian ikan berkurang dan produksi melambat, tetapi pada kenyataanya di darat pada saat ini banyak nelayan yang menganggur.
Untuk itu, ia menginginkan kebijakan Menteri Susi diikuti oleh industrilisasi perikanan secara intensif, sistematis, dan integratif.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengemukakan, kebijakan yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam masa kepemimpinannya adalah dalam rangka mendekonstruksi sektor kelautan dan perikanan Indonesia.
"Kami sedang melakukan dekonstruksi perikanan Indonesia," kata Menteri Susi dalam jumpa pers di kantor KKP, Jakarta, Selasa (5/4).
Berdasarkan informasi ensiklopedia dunia maya Wikipedia, dekonstruksi adalah kajian dalam filsafat terkait dengan metoda pembacaan teks sehingga anggapan yang ada selama ini tidak dianggap absolut dan mengacu kepada makna final.
Dengan kata lain, Susi ingin merombak kebijakan KKP agar langkah-langkah yang selama ini telah diambil sebelumnya di era yang lalu tidak dianggap absolut tetapi dikaji dan dikritisi hingga dapat menampilkan kebijakan yang lebih baik dari sebelumnya. (Antara)
Inilah Perempuan Indonesia Paling Berpengaruh Membentuk Opini
Esti Utami Suara.Com
Jum'at, 22 April 2016 | 12:43 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Majelis Taklim Deklarasikan Gerakan Anti-Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
08 November 2024 | 02:33 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI