Suara.com - Kepala Badan Intelejen Negara, Sutiyoso mengakui, proses pencarian keberadaaan buronan BLBI yang sudah melarikan diri selama 13 tahun Samadikun Hartono, sempat mengalami kesulitan. Dia kerap berpindah-pindah tempat ke negara lain, agar tidak tercium keberadaannya.
Lanjut Sutiyoso, ternyata Samadikun memiliki lima paspor demi mempermudah keberpindahannya dari satu negara ke negara lain.
"Untuk menangkap sulit, ketika orang bisa berpindah negara. Dia (Samadikun) memiliki lima paspor. Tapi kami bisa tangkap," kata Sutiyoso saat Konfrensi Pers, di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Kamis (21/4/2016) malam.
Ia menambahkan, lima paspor tersebut masing-masing berbeda negara. Selain itu, setiap paspor Samadikun kerap menggunakan nama samaran.
"Salah satunya paspor dari Gambia dan Dominika. Itu nama dan identitasnya berbeda-beda. Ada atas nama Tanjimi Abraham," ungkap Sutiyoso.
Seperti diketahui, Samadikun ditangkap Otoritas penegak hukum Tiongkok pada Kamis (14/4/2016). Dia diterbangkan dari Shanghai, Tiongkok dan tiba di bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada Kamis (21/4/2016) dijemput oleh Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso. Samadikun Mantan pemilik Bank Modern, divonis bersalah karena merugikan negara sebesar Rp169 miliar itu langsung diserahkan ke Kejaksaan Agung.
Buronan BLBI Samadikun Punya Lima Paspor
Jum'at, 22 April 2016 | 03:12 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
REKOMENDASI
TERKINI