Suara.com - Aksi unjuk rasa yang digelar puluhan anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (20/4/2016) diwarnai kericuhan dengan pihak kepolisian.
Wakapolsek Gambir Komisaris Polisi M. Nababan mengatakan, kericuhan berawal saat tiga orang mahasiswa berhasil menyusup barikade polisi ke pendopo Balai Kota DKI.
"Mereka izinnya mau sholat, aku juga lagi keluar, tapi tiba-tiba mereka sudah ke pendopo (Balai Kota). Tiga orang," kata Nababan kepada wartawan.
Menurut dia, ketiganya langsung mendesak menemui Ahok untuk melakukan audiensi tuntutan mereka soal penggusuran kawasan Luar Batang dan Reklamasi Teluk Jakarta.
Beberapa aparat pun langsung mencoba menangkap tiga orang tersebut. Namun, ketiganya menolak diamankan polisi hingga terjadi kericuhan. Melihat kericuhan tersebut, Nababan berusaha menenangkan situasi. Ketiganya pun akhirnya menuruti perintah polisi untuk keluar gedung Balai Kota.
Menurut Nababan, para mahasiswa menyuarakan sejumlah tuntutan terkait kebijakan reklamasi pantai utara Jakarta dan penggusuran kawasan Luar Batang atau Pasar Ikan Muara Baru. Namun, aksi mereka dibubarkan aparat karena tidak memiliki izin.
"Mereka maksa buat ketemu Ahok, soal reklamasi dan penggusuran. Belum ada pemberitahuan, nggak bisalah, kita angkat," kata dia.
Saat ini, puluhan mahasiswa tersebut telah membubarkan diri.
Ricuh Balai Kota Dipicu Mahasiswa yang Menyusup Ingin Temui Ahok
Rabu, 20 April 2016 | 16:15 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Ahok Datang, Anies Baswedan Absen Kampanye Akbar Pramono-Rano
23 November 2024 | 12:18 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI