Jokowi Sampaikan Visi Kelautan Indonesia di Sidang IMO

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 20 April 2016 | 02:40 WIB
Jokowi Sampaikan Visi Kelautan Indonesia di Sidang IMO
Perdana Menteri Inggris David Cameron (kiri) menyambut Presiden Joko Widodo saat tiba di London. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato di hadapan Sidang Marine Environment Protection Committee (MEPC) di Gedung International Maritime Organization (IMO) London, Selasa (19/4/2016) sore waktu setempat atau Selasa malam WIB. Presiden menyampaikan pidato selama 15 hingga 20 menit dalam sidang dipimpin Sekretaris Jenderal IMO Ki Tack Lim.

"Sejak awal, saya memberi perhatian khusus kepada masalah-masalah kelautan ini," kata Jokowi. Ia mengatakan, dirinya ingin berbicara mengenai visi bangsa Indonesia tentang laut, dan berbicara tentang pentingnya kerja sama antar-bangsa dalam memanfaatkan, mengelola dan menjaga samudera.

Bagi bangsa Indonesia, lanjutnya, samudera memiliki arti penting historis, ekonomi dan geopolitik. Indonesia pernah jaya sebagai bangsa pelaut. Kehidupan ekonomi sebagian berasal dari sumber daya maritim dan hasil perdagangan melalui laut kini kami berada di tengah pusat gravitasi ekonomi dan politik dunia, sebagai titik tumpu (fulcrum) dua samudera Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.

Namun, seperti yang sering ia sampaikan, sudah terlalu lama bangsa Indonesia memunggungi laut padahal, jati diri Indonesia adalah jadi diri maritim sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dimana dua pertiga wilayah kami terdiri dari air. Air yang kaya sumber daya maritim.

"Oleh karena itu, pemerintahan saya berkomitmen untuk menjadikan kembali Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia menyuarakan kembali Jalesveva Jayamahe untuk kembali ke jatidiri kami sebagai negara maritim sebagai Poros Maritim Dunia," katanya dalam bahasa Inggris.

Ia menyebutkan, pemerintah akan membangun infrastruktur maritim, menjaga sumber daya laut dari eksploitasi illegal dan merusak. Selain itu, menjaga keamanan dan keselamatan laut. Sidang IMO itu hadir juga Menlu Retno Marsudi, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Seskab Pramono Anung, Mendag Thomas Lembong dan Menko Perekonomian Darmin Nasution. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI