Suara.com - Tiga penjabat bupati di Sulawesi Tenggara, berebut tiket dan pintu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk maju menjadi calon bupati/wali kota pada pemilihan kepala daerah serentak Februari 2017.
Ketua Deks Pilkada PDIP Sultra, Nursalam Lada mengatakan, ketiga penjabat bupati yang berebut pintu PDI Perjuangan tersebut, yakni LM Rajiun Tumada, Muhammad Zayat Kaimoeddin dan Muhammad Mansyur Amila.
"LM Rajiun, penjabat bupati Muna Barat mendaftar di Pilkada Muna Barat, Mansyur Amila penjabat bupati Buton Tengah mendaftar di pilkada Buton Tengah dan Zayat Kaimoeddin penjabat bupati Muna mendaftar di Pilkada Kota Kendari," katanya di Kendari, Selasa (19/4/2016).
Sebetulnya, Nursalam menambahkan, ada empat penjabat bupati yang ikut mendaftar menjadi calon bupati di PDI Perjuangan. Namun, salah satu dari penjabat bupati tersebut, yakni penjabat Bupati Buton Selatan, HM Faisal tidak sempat mengikuti uji kelayakan yang dilaksanakan di Makassar Sulawesi Selatan pada Minggu (17/4/2016).
"Meski demikian, PDI Perjuangan masih memberikan kesempatan yang bersangkutan untuk mengikuti uji kelayakan di wilayah Indonesia Barat sebelum akhir April ini," ujarnya.
Jika pada kesempatan tersebut yang bersangkutan tidak juga sempat mengikuti uji kelayakan, maka akan dicoret dari daftar kandidat kepala daerah PDI Perjuangan.
"Untuk ditetapkan menjadi calon bupati PDI Perjuangan di setiap kabupaten/kota, PDI Perjuangan masih akan melakukan survei tentang tingkat keterpilihan para kandidat tersebut menjadi bupati/wali kota," terang Nursalam.
Kandidat siapa yang memiliki tingkat keterpilihan paling tinggi dipadukan dengan hasil uji kelayakan dan hasil wawancara di tahap penjarinngan, akan ditetapkan sebagai calon kepala daerah PDI Perjuangan yang akan didaftarkan di KPU. (Antara)