Suara.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memeriksa bos PT. Agung Sedayu Group, Sugiyanto Kusuma alias Aguan pada Selasa (19/4/2016) untuk menjadi saksi dalam kasus dugaan suap pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang reklamasi Pantai Utara Jakarta. Aguan diperiksa untuk tersangka Mohamad Sanusi anggota DPRD DKI Jakarta, yang tertangkap tangan menerima suap Rp2 miliar dari pihak PT. Agung Podomoro Land (PT APL).
Aguan tidak mau mengungkap tentang pemeriksaannya hari ini kepada awak media. Tetapi, menurut Pelaksana Harian Biro Hubungan Masyarakat KPK, Yuyuk Andriati, Aguan diperiksa untuk mendalami komunikasi dirinya dengan Sunny Tanuwidjaja yang disebut-sebut sebagai 'staf khusus' Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama(Ahok).
"Ya, Aguan diperiksa sebagai saksi MSN, ditanyakan seputar komunikasi dengan Sunny," kata Yuyuk di Gedung KPK Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Selain itu, hal lain yang ditanyakan penyidik pada pemeriksaan hari ini adalah berkaitan dengan hubungan perusahaan milik Aguan dengan perusahaan-perusahaan yang lainnya. Santer dikabarkan, ada hubungan antara Aguan dengan PT. Kapuk Naga Indah dan PT.Muara Wisesa Samudera, pemegang proyek reklamasi di Teluk Jakarta.
"Itu yang sedang didalami penyidik, apakah ada hubungan perusahaan satu dengan yang lain, apakah ada kegiatan dengan PT KNI dan PT MWS," kata Yuyuk.
Namun, saat ditanya terkait adanya pertemuan anatara Aguan dengan Pihak DPRD, Yuyuk mengaku belum mengetahuinya. Bahkan dia mengatakan terkait hal tersebut belum ada keterangan dari penyidik KPK.
"Soal pertemuan saya belum dapat, tapi yang tadi soal komunikasi dengan Sunny dan hubungan dua perusahaan itu," katanya.
Pemeriksaan Kedua, Aguan Ditanyai Hubungan dengan Perusahaan Lain
Selasa, 19 April 2016 | 19:22 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
PIK 2 Punya Siapa? Aguan Bukan Pemilik Pertama Kawasan yang Kini Jadi Proyek Strategis Nasional
18 November 2024 | 16:12 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI