"Kita bisa mengetahui lebih dalam soal apa yang salah di masa lalu, kali ini kita pakai pendekatan sejarah," ujar Agus di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (18/4/2016).
Untuk diketahui, Simposium Nasional dihadiri juga oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, kalangan akademisi, pegiat hak asasi manusia, korban pelanggaran HAM berat dan organisasi korban, perwakilan partai politik serta perwakilan dari lembaga-lembaga pemerintah.