Suara.com - Saefudin (35) nelayan yang tinggal di Muara Angke, Jakarta Utara, bersama perwakilan dari Komunitas Nelayan Tradisional ingin menunjukan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kalau wilayah Teluk Jakarta masih banyak ikan.
Saefudin yang juga merupakan hubungan masyarakat Forum Kerukungan Masyatarakat Nelayan Muara Angke bersama dengan 5 orang perwakilan nelayan menyambangi Balai Kota untuk menujukan hasil tangkapan mereka.
"Ikan yang kita kasih ke Pak Ahok ada sekitar 20 kilo, jenis ikan-ikannya (macam-macam), sekalian kita tunjukan kan katanya di teluk Jakarta nggak ada ikan, nah saya buktikan ini hasil tangkapannya," kata Saefudin di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (19/4/2016).
Ia juga memastikan kalau ikan hasil tangkapan mereka tidak tercemar. Walaupun ada aktifitas reklamasi yang dilakukan oleh pihak pengembang setelah mendapatkan izin reklamasi dari pemprov DKI Jakarta.
"Itu ikan yang kita tangkap tidak tercemar, kalau ikan yang sudah tercemar dia nggak nempel di jaring, mendem ke tanah," katanya.
Meski begitu, ia berharap kepada Ahok untuk bisa menghentikan proyek reklamasi 17 pulau, khususnya di pulau G dan F. Sebab para nelayan dikatakan Saefudin dengan adanya pulau buatan membuat nelayan lebih jauh lagi untuk mencari ikan tangkapan.
"Karena pulau reklamasi itu mengganggu ke luar masuk nelayan, kedua tempat kami mencari ikan jadi harus jauh, dan mencari ikannya harus merubah alat tanggakp kami," katanya.
Untuk diketahui, pertemuannya di Balai Kota DKI ini mereka tidak bertemu dengan Ahok, dan hanya diwakili oleh pihak Kesbangpol DKI Jakarta.
"Ini ikan seger, kalau perlu agar dia (Ahok) nyicipn, bila perlu kalau mau di goreng bareng-bareng kita makan bareng-bareng, biar kita tunjukin. Saya pingn Ahok cabut izin reklamasi," jelas Saefudin.