Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fery J Juliantono menilai gaya kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) cenderung mirip dengan rezim Orde Baru.
Ahok lebih menggunakan kekuatan Polri dan TNI untuk melakukan penggusuran pemukiman warga di kawasan Pasar Ikan dan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Pusat.
"Buktinya sampai saat ini masih banyak yang tinggal di perahu. Mereka mau tinggal di rusun tapi karena jaraknya jauh dari tempat bekerja mereka akhirnya tidak jadi," kata Fery dalam diskusi 'Grand Corruption Ahok dan Para Kartelnya', di Dunkin Donut, Jalam HOS Cokroaminoto 94 Menteng Jakarta Pusat, Selasa (19/4/2016).
Terkait sikap tersebut, Fery menilai jika tindakan Ahok cenderung otoriter dan mirip dengan gaya kepemimpinan mantan Presiden Soeharto.
"Secara teori, hikmahnya bahwa di zaman Soeharto kekuatan otoriter berbasis militer dan bersekutu dengan birokrat secara teori. Intinya orde baru persekongkolan militer dan birokrat," kata dia.
Feri berkata, meski keberadaan militer saat ini lebih mendominasi kalangan pengusaha. Namun, kata Fery tetap saja pola yang dibangun Ahok cenderung sama dengan Orde Baru.
"Sekarang yang terjadi, militer tidak berperan dominan tapi kartel. Kartel ini yang bersekongkol dengan birokrat," kata dia.
Lebih lanjut, Fery juga menyinggung soal proyek reklamasi Teluk Jakarta yang dianggap lebih mementingkan kelompok pengusaha.
"Implikasi dari terlalu dominannya birokrasi dan perusahaan akibatnya aturan banyak ditabrak. Contohnya reklamasi pembangunan sudah dominan," kata dia.