Di Masa Depan, Motor Dilarang Masuk Pusat Kota Jakarta

Selasa, 19 April 2016 | 14:08 WIB
Di Masa Depan, Motor Dilarang Masuk Pusat Kota Jakarta
Suasana kepadatan lalu lintas di sejumlah kawasan 3 in 1 di Jalan Gatot Subroto dan Sudirman, Jakarta, Selasa (5/4). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubermur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memastikan seiring berjalannya waktu tidak lagi ada jalan di pusat kota yang boleh dilalui kendaraan roda dua.

Saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melarang kendaraan bermotor melewati Jalan M.H Thamrin - Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Dalam waktu dekat aturan tersebut akan diperluas, dari kawasan Senayan hingga Jalan Medan Merdeka Barat.

"Karena nanti ke depan pun, motor ini tetap dilarang karena ERP (electronic road pricing) nggak kena di motor, jumlah motor lebih banyak," kata Ahok seusai meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak di Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (19/4/2016).

Ahok menjelaskan selain melarang motor memasuki sebagian jalan di Jakarta, untuk mobil pribadi nantinya juga akan dikenakan ERP atau jalan berbayar di sejumlah ruas jalan Ibu Kota.

Perluasan pelarangan untuk kendaraan roda dua dipastikan Ahok akan diterapkan apabila angkutan umum seperti Transjakarta sudah banyak tersedia dan layak.

"Mobil nanti kita palakin dengan ERP. Kita lagi mau lelang. Uang itu nanti kita subsidi ke bus. Jadi kalau di Jakarta itu sebelah kiri itu, bus tingkat nanti itu kamu nggak bayar naik," jelas Ahok.

Nantinya, bagi warga yang memiliki kendaraan roda dua maupun mobil pribadi yang tidak mau dikenakan biaya, dapat memarkirkan kendaraannya di kawasan dekat Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Nantinya pemprov DKI akan membangun lahan parkir di sana.

"Kamu bisa parkir di samping dan nggak bayar. Kita juga akan bangun parkiran di atas yang belakang Plaza Indonesia. Jadi di atas kali itu kita mau bangun parkir motor juga. Jadi mirip-mirip konsepnya kayak di Halte Harmoni itu," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI