Suara.com - Sejumlah orang tewas, sementara beberapa lainnya mengalami luka-luka dalam sebuah ledakan bom di Kabul, Afghanistan, Selasa (19/4/2016) pagi waktu setempat, demikian disampaikan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani. Serangan bom diduga menargetkan bangunan-bangunan yang menjadi kantor badan keamanan negara tersebut. Pihak Istana Kepresidenan Afghanistan mengutuk serangan tersebut.
Belum diketahui pasti dari mana asal ledakan. Namun, melansir BBC, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Sediq Sediqqi mengatakan, ledakan berasal dari sebuah kendaraan yang dinaiki seorang pelaku bom bunuh diri.
"Ledakan pertama dilaukan oleh pelaku bom bunuh diri di dalam sebuah mobil dan kemungkinan ada satu atau dua pengebom bunuh diri yang masih bertahan," kata Sediqqi.
Juru bicara Taliban, seperti dikutip BBC, mengklaim bahwa kelompoknya merupakan dalang dari ledakan tersebut. Sepekan sebelumnya, Taliban mengatakan akan melancarkan serangan berskala besar di negara tersebut.
Seorang juru bicara unit gawat darurat sebuah rumah sakit di kota tersebut mengatakan, pihaknya sejauh ini sudah menerima delapan prajurit Afghanistan yang terluka.
Reuters melaporkan, kepulan asap tebal terlihat dekeat sejumlah gedung kementerian dan badan keamanan Afghanistan. Lokasi ledakan juga tak jauh dari kedutaan besar Amerika Serikat yang berada di Kabul.
Sejumlah saksi mata mengaku mendengar letusan senjata api selama lebih dari setengah jam setelah ledakan. Polisi juga melaporkan perihal suara letusan senjata api tersebut.
Bom Bunuh Diri Guncang Wilayah Dekat Kedubes AS di Afghanistan
Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 19 April 2016 | 13:38 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Kedubes Rusia Di Afghanistan Diguncang Bom, Dua Staf Kedutaan Tewas
06 September 2022 | 12:55 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI