Korban Gempa Ekuador Bertambah Menjadi 431 Orang

Esti Utami Suara.Com
Selasa, 19 April 2016 | 09:58 WIB
Korban Gempa Ekuador Bertambah Menjadi 431 Orang
Petugas palang merah berusaha mencari korban yang terjebak dalam reruntuhan. (Reuters/Guillermo Granja)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Korban gempa di Ekuador terus meningkat. Hingga Senin (18/4/2016) waktu setempat jumlah korban meninggal tercatat 413 orang. Sedangkan korban luka mencapai 2600 orang.

Jumlah korban diperkirakan maish akan terus bertambah, karena banyak orang yang melaporkan anggota keluarga dan kerabatnya masih hilang.

Presiden Ekuador, Rafael Correa, Senin meninjau sejumlah lokais yang terimbas gempa untuk menghitung biaya yang dibutuhkan untuk  membangun kembali daerah yang porak poranda akibat gempa.

Gempa diperkirakan akan mengakibatkan pengaruh signifikan bagi negara anggota OPEC itu. Dan diperkirakan butuh biaya miliaran dolar untuk membangun kembali.

Tapi masalah besar kini mendesak untuk ditangani yakni, pasokan air bersih dan listrik bagi ribuan korban yang selamat. Tak heran, dengan wajah muram Corea mengingatkan bahwa bencana terbesar Ekuador dalam beberapa dekade ini akan memiskinkan negara Andean itu.

"Rekonstruksi akan menelan biaya miliaran dolar," kata Correa di Portoviejo, salah satu kota yang paling parah dilanda gempa. Para korban mendesak Correa untuk segera menyalurkan bantuan.

Sementara penjararahan secara sporadis dilaporkan terjaid di sejumlah kota yang terdampak gempa. Para korban yang selamat harus antre untuk mendapatkan makanan dan selimut.

Mereka juga harus tidur di antara puing-puing rumah mereka atau mendirikan tenda di pinggir jalan.

Kekhawatiran penjarahan menyebar di Portoviejo, di mana dilaporkan sejumlah orang mencuri pakaian dan sepatu dari bangunan rusak dan polisi mencoba untuk mengendalikan kerumunan massa. Sekelompok orang dilaporkan menjarah sebuah bangunan, untuk mengambil bingkai jendela dan kabelnya.

"Saya mengambil keuntungan dari tragedi ini. Saya perlu uang untuk membeli makanan. Tidak ada air, tidak ada listrik dan rumah saya hancur," kata Jorge Espinel, 40.

Di tempat lain, orang-orang bersenjata merampok dua truk yang membawa air, pakaian dan barang-barang kebutuhan dasar lain yang diperuntukan bagi warga kota Pedernales yang juga terkena gempa.

Tentara dan polisi berpatroli di jalanan yang terik, sementara tim penyelamat mencari korban. Tenda darurat didirikan di stadion yang utuh untuk menyimpan mayat, mengobati korban luka, dan mendistribusikan air, makanan dan selimut. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI