Suara.com - Aktivis HAM Ratna Sarumpaet mengaku Basuki Tjahaja Purnama yang menjadi pendamping Joko Widodo di Pilkada DKI 2012 sempat meminta dukungannya.
"Dulu dia datang ke rumah saya, dia minta dukungan saya waktu dia (Ahok) masih ngumpulin KTP, sebelum ketemu Jokowi dan saya orang yang langsung salamin dia," kata Ratna usai menemui pimpinan DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (18/4/2016).
Alasannya mendukung Ahok yang menjadi wakil Jokowi saat Pilkada 2012 itu, karena latar belakang keyakinan dan golongan minoritas.
"Saya bilang Indonesia harus belajar menerima pemimpin tidak dari latar belakang agama atau etnis," imbuh Ratna.
Namun, setelah Ahok menggantikan Jokowi sebagai Gubernur, dia menilai kebijakan orang nomor satu di DKI Jakarta itu cenderung banyak menyakiti hati warga DKI. Ratna mengaku sangat geram dengan tindakan Ahok yang saat itu menggusur pemukiman warga Kampung Pulo.
"Tapi enggak lama memerintah malah urusan agama saya diacak-acak, soal kurbanlah dicampuri, dan itu saya mulai terganggu. Tetapi yang paling mengganggu saya adalah kekerasan di kampung pulo," ungkapnya.
Usai meratakan pemukiman warga Kampung Pulo, saat ini Ahok telah melakukan penggusuran pemukiman warga di kawasan Pasar Ikan dan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Atas tindakan tersebut, Ratna telah menyatakan sebagai musuh Ahok.
"Dan sejak itu pula dia merasa bahwa aku adalah musuhnya. Biarin saja, tetap saja itu tidak akan menghentikan saya melawan kekerasan yang dia buat," tegasnya Ratna.
Terkait kedatangannya ke DPRD DKI Jakarta, kata dia, untuk mengadukan kepada pimpinan Dewan soal nasib warga Pasar Ikan dan Luar Barang yang menjadi korban penggusuran oleh Pemprov DKI.
Alasan Ratna Sarumpaet Dulu Dukung Ahok, Kini Memusuhinya
Senin, 18 April 2016 | 17:13 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Intip Kemeriahan Kampanye Akbar Terakhir Pramono-Rano
23 November 2024 | 18:06 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI