Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membantah jika pengerahan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) telah menghilangkan budaya gotong royong di masyarakat. Hal ini disampaikan Ahok menanggapi pendapat yang berbeda dari wakilnya Djarot Saiful Hidayat.
"Sekarang saya tanya gotong royong kerja bakti masih ada nggak di Indonesia? Setelah ada PPSU? Hari Minggu masih kok dan lebih semangat," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (18/4/2016).
Ahok mengaku sengaja mengerahkan kepada petugas PPSU untuk membersihkan lingkungan di Jakarta. Pasalnya, kata Ahok kebanyakan warga enggan kerja bakti setiap hari lantaran kesibukan dengan pekerjaannya masing-masing. Menurutnya, kebersihan Jakarta tidak bisa mengandalkan kerja bakti warga. Butuh, petugas PPSU untuk membersihkan lingkungan di kawasan Jakarta.
"Sekarang saya tanya, kalau Jakarta cuma ngandalin kerja bakti tiap hari, ada enggak yang mau kerja bakti kalian? enggak bisa, orang cari duit kok, di perumahan mewah juga kagak ada. Terus kalau Jakarta bersihin seminggu sekali, bersih enggak?," kata dia.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku bingung jika Djarot membuat pernyataan jika petugas PPSU bisa menghilangkan budaya gotong royong warga Jakarta.
"Makanya saya enggak ngerti maksudnya apa, nanti Rapim saya mau tanya. PPSU itu saya buat SK itu Mei, 2015, atau Juni. Dulu muji-muji PPSU, Top.. top...top. bagus katanya, bersih. Sekarang tiba-tiba beda, makanya saya mau tanya," katanya.
Namun, Ahok menilai jika Djarot tidak bermaksud melontarkan pendapat berbeda soal petugas PPSU.
"Makanya saya kira Pak Djarot ga begitu maksudnya," kata dia.
Belakangan Ahok dan Djarot sering berbeda pendapat soal kebijakan Pemprov DKI. Tak hanya soal PPSU, Djarot sendiri mengaku tidak setuju soal kebijakan Ahok mengenai proyek reklamasi Teluk Jakarta.
Meski saat ini keduanya sering berseberang pendapat, Namun, Ahok mengklaim jika hubungannya dengan Djarot tetap terjaga dengan baik.