Suara.com - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menetapkan darurat bencana negaranya. Bahkan dia telah menunjuk kawasan selatan Jepang sebagai daerah bencana.
Kawasan itu dilanda gempa 7,3 skala Richter di Kumamoto. Menurut Abe, akan banyak rekontruksi di dasa. Sebab kerusakan sangat parah.
Sementara Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan, Minggu (17/4/2016) kemarin, pemerintah mengajukan anggaran tambahan untuk menutupi biaya gempa.
Gempa bumi di pulau utama selatan Jepang Kyushu sejak Kamis lalu telah menyebabkan 42 orang tewas. Sementara sekitar 110.000 orang telah mengungsi.
Pencarian terhadap korban gempa yang diduga tertimbun reruntuhan gedung akibat gempa bumi berkekuatan 7,3 skala Richter yang mengguncang prefektur Kumamoto, Jepang masih ditingkatkan pada Minggu (17/4/2016).
Pihak berwenang meminta warga untuk menjauh dari rumah-rumah mereka karena khawatir terjadi gempa susulan.
Guncangan berkekuatan 7,3 SR terjadi pada Sabtu pagi waktu setempat menyebabkan 32 orang meninggal dan mencederai ribuan orang lainnya serta menimbulkan kerusakan berat pada sejumlah gedung, jembatan dan jalan raya.
Gempa tersebut merupakan susulan atas gempa yang menimpa Provinsi Kumamoto di pulau Kyusu, dalam waktu kurang dari 24 jam berselang dari gempa pertama yang menyebabkan sembilan orang meninggal.
Petugas penyelamat mencari puluhan orang yang diperkirakan terjebak di reruntuhan sedangkan para penyintas mengantri pasokan makanan dan air minum. (Reuters)