Suara.com - Gempa kuat 7,8 skala ricter di Ekuador terus memakan korban, jumlahnya terus meningkat. Sampai Minggu (17/4/2016) atau Senin pagi, jumlah korban tewas melonjak sampai 246 orang. Sementara diprediksi masih banyak yang terjebak di runtuhan bangunan.
Reuters mencatat ada 2.527 orang terluka dalam gempa itu. Sampai saat ini tim penyelamat masih mencari korban hilang dalam gempa menggunakan traktor. Mereka juga menggunakan alat seadanya, bahkan menggali puing reruntuhan menggunakan tangan kosong.
Sebelumnya, Presiden Rafael Correa bergegas pulang dari perjalanan ke Italia untuk mengawasi keadaan darurat. Dia telah menetapkan status darurat.
"Prioritas mendesak adalah untuk menyelamatkan orang-orang dalam reruntuhan," katanya di Twitter.
"Semuanya bisa dibangun kembali, tetapi kehidupan tidak dapat dipulihkan," kata Correa di radio pemerintah.
Kawasan pesisir Ekuador yang paling parah terkena dampak gempa. Kawasan wisata pantai saat ini rata dengan tanah. Sebab pohon tumbang dan rumah di sana roboh.
Pihak berwenang mengatakan ada 163 gempa susulan yang menggoyang di daerah Pedernales. Keadaan darurat pun diberlakukan di enam provinsi. Sementara jenazah yang sudah ditemukan langsung dikubur setelah diidentifikasi. (Reuters)