Didukung Gantikan Ahok, Moeldoko: Saya Tak Pernah Terpikir Maju

Siswanto Suara.Com
Minggu, 17 April 2016 | 14:42 WIB
Didukung Gantikan Ahok, Moeldoko: Saya Tak Pernah Terpikir Maju
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko di DPR [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko mengaku tidak pernah berpikir untuk mengikuti bursa pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jakarta periode 2017-2022.

"Terkait Foto ini, saya tidak pernah terpikir utk maju menjadi Gub. DKI, sy tdk tahu siapa yg bikin acara ini," tulis Moeldoko ‏melalui akun Twitter, @GeneralMoeldoko.

Foto yang dimaksud Moeldoko adalah poster berisi fotonya yang dibuat sekelompok masyarakat Jakarta yang mengatasnamakan sebagai Kawan Moeldoko untuk mendorongnya maju ke pilkada.

Poster tersebut disebar ke media sosial. Poster yang dibuat oleh Dedi Kurniawan dan kawan-kawan itu berisi pengumuman launching Kawan Moledoko dan rencana deklarasi dukungan warga Jakarta untuk pencalonan Moeldoko pada Rabu (20/4/2016). Deklarasi akan dilakukan di Setu Babakan, Jalan Moh. Kahfi II, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, jam 13.00 WIB.

Ketika dihubungi Suara.com, Dedi mengatakan aksi ini merupakan inisiatif Kawan Moeldoko, bukan inisiatif Moeldoko. Dedi mengaku sama sekali belum pernah bertemu langsung dengan Moeldoko dan belum pernah membicarakan dukungan tersebut.

"Saat ini belum kepengen komunikasi dengan beliau, ingin melihat respons masyarakat dulu. Setelah ini mau survei. Sekarang lakukan sosialisasi dulu dengan tanpa Pak Moeldoko," katanya. "Kami ingin tahu elektabilitas Pak Moeldoko seperti apa. Kami lempar bola panas dulu. Kalau elektabilitas masuk, kami tinggal cari jalurnya seperti apa. Tentunya komunikasi dengan beliau nanti."

Mengenai acara deklarasi hari Rabu, Dedi mengatakan nanti sekaligus ingin membuat pernyataan sikap untuk meminta Moeldoko mau dicalonkan.

"Tapi gerakan ini murni dari masyarakat, bukan dengan pengerahan massa bayaran," katanya.

Dia mengatakan saat ini sudah ada 50 orang ikut mendukung aksi dan tak tertutup kemungkinan jumlahnya bertambah terus.

"Kami tidak menutup siapapun untuk ikut gabung, ini gerakan murni, atas dasar kesadaran perorangan, bukan gerakan massa bayaran," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI