Suara.com - Ketua Kerumunan Nelayan Muara Angke Syarifudin Baso mengatakan para nelayan tetap konsisten melakukan aksi penolakan terhadap proyek reklamasi Teluk Jakarta.
Penolakan reklamasi 17 pulau buatan itu lantaran banyak merugikan para nelayan terutama masalah pendapatan dan kerusakan lingkungan di laut Jakarta.
"Hentikan reklamasi, 17 pulau itu, semuanya reklamasi, yang intinya nelayan butuh laut bukan butuh reklamasi. Jangan sampe kehidupan diganggu," kata Syarifudin saat menggelar aksi penolakan reklamasi di Pulau G, Teluk Jakarta, Minggu (17/4/2016).
Nelayan sering mengeluh mencari ikan sejak reklamasi itu dikerjakan pada 2012 lalu. Biasanya sebelum reklamasi dapat 10 kwintal, sekarang hanya 20 kilogram.
Menurut dia, reklamasi menyebabkan ikan di laut semakin sedikit. Sehingga nelayan harus berlayar lebih auh lagi.
"Sudah banyak pendangkalan, dulu kan perahunya banyak sekarang nggak," tambah Syarifudin.