Jokowi Didesak Bantah Lindungi Ahok, Luhut: Biarkan Hukum Bicara

Minggu, 17 April 2016 | 10:54 WIB
Jokowi Didesak Bantah Lindungi Ahok, Luhut: Biarkan Hukum Bicara
Presiden Joko Widodo disambut Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin untuk resmikan Masjid Fatahillah [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Isu kasus pembelian tanah untuk Rumah Sakit Sumber Waras terus menggelinding, bahkan masuk ke ranah politik. Baru-baru ini, Wakil Ketua DPR dari Fraksi Gerindra Fadli Zon meminta Presiden Joko Widodo mengklarifikasi rumor yang menyebutkan Presiden Jokowi melindungi Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atas kasus tersebut.

Ketika dimintai tanggapan wartawan, Minggu (17/4/2016), Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Panjaitan tidak mau terbawa isu.

"Wah, kalau itu saya nggak tahu. Saya kira nggak ada gitu-gituan. Biarkan hukum yang membicarakan itu. Nggak usah terlalu heboh kita," kata Luhut di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Rumor tersebut diperkuat, antara lain dengan pertemuan antara Jokowi dan Ahok di Istana baru-baru ini. Ketika diminta tanggapan soal itu, Luhut mengaku tidak tahu.

"Saya nggak tahu, karena saya nggak ada di Jakarta belakangan (baru pulang dari AS)," kata Luhut.

Pernyataan Fadli Zon yang meminta Jokowi mengklarifikasi rumor melindungi Ahok terkait kasus RS Sumber Waras disampaikan di acara diskusi Polemik Sindo Trijaya FM bertema Pro Kontra Audit Sumber Waras di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (16/4/2016).

"Saya kira harus ada klarifikasi dari presiden. Kasus ini ada rumor kalau presiden melindungi Ahok. Makanya presiden harus berikan klarifikasi," kata Fadli

Fadli mengatakan kalau rumor tersebut tidak benar, harus dibantah Jokowi.

"Saya enggak tahu, ini harus diklarifikasi, kasus ini tertahan (di KPK) katanya presiden melindungi Ahok. Ini kasus, rumor ini harus dibantah kalau ini enggak benar," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI