Presiden Memulai Lawatan Tujuh Hari ke Eropa

Esti Utami Suara.Com
Minggu, 17 April 2016 | 08:43 WIB
Presiden Memulai Lawatan Tujuh Hari ke Eropa
Presiden Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan rombongan Minggu (17/4/2016) pagi bertolak ke Eropa untuk kunjungan selama beberapa hari di sejumlah negara dan lembaga kerja sama di kawasan itu. Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang menumpang Pesawat Kepresidenan RI bertolak dari Bandara Internasional Halim Perdanakusuma sekitar pukul 08.30 WIB.

Tampak mendampingi Presiden Jokowi antara lain Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Sekretariat Presiden Kemensetneg Darmasjah Djumala, Tim Komunikasi Presiden Ary Dwipayana.

Sebelumnya Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menyebutkan Presiden akan melakukan kunjungan mulai 17 hingga 23 April 2016 ke Jerman, Inggris, Belgia dan Belanda.

Menurut Pramono, kunjungan ke Eropa akan menitikberatkan pada hal kerja sama ekonomi, namun masalah perkembangan politik terakhir seperti Timur Tengah dan terorisme juga akan jadi pokok bahasan.

"Kunjungan saat ini bukan kunjungan basa-basi, sehingga setiap kunjungan ke negara yang berkaitan dengan bisnis diminta sesuatu yang 'done', artinya sesuatu yang terlaksana bukan hanya sekadar kunjungan," tutur Pramono.

Sementara Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong mengatakan kunjungan Presiden ke Eropa banyak menyangkut aspek perdagangan.

"Hasil konkrit yang akan dicapai adalah penuntasan tahap awal soal nego 'Comprehensive Economic Partnership Agreement' (CEPA) UE-Indonesia," ucap Lembong.

Menurut dia, CEPA ini suatu kerjasama ekonomi raksasa karena melibat 28 anggota Uni Eropa dengan total penduduk 530 juta dan perekonomian sebesar 18,5 triliun dolar AS per tahun.

Sementara Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir mengatakan inti dari kunjungan Presiden di empat negara Eropa untuk memperkokoh kemitraan dengan Uni Eropa, serta menampilkan Indonesia sebagai negara terbuka dan kompetitif.

"Hampir di semua negara ada pertemuan resmi dengan kepala negara/pemerintahan dan juga akan melakukan temu bisnis," ungkap Fachir.

Wamenlu juga mengatakan kunjungan kenegaraan ini, Presiden juga akan menyaksikan sejumlah penandatanganan nota kesepahaman atau "MoU" serta melakukan kunjungan lapangan. Fachir juga mengungkapkan kunjungan ke Presiden ke Uni Eropa ini merupakan sejarah baru karena bertemu dengan tiga kepala, yakni komisi Eropa, Dewan Eropa dan parlemen Eropa.

"Ini suatu pengakuan terhadap pentingnya Indonesia dan untuk mempromosikan kemitraan dengan Eropa," katanya.

Fachir juga mengungkapkan dalam kunjungan itu, Presiden Jokowi juga akan melakukan pertemuan dengan masyarakat Indonesia dan juga forum-forum bisnis. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI