Suara.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI asal Sulawesi Tenggara Wa Ode Hamsina Bolu mengatakan permasalahan air bersih di sejumlah daerah terpencil di Sultra masih menjadi kendala sejak lama.
"Layanan air bersih di Sultra belum sepenuhnya dinikmati oleh masyarakat khususnya di daerah-daerah terpencil dan gersang. Hampir semua daerah itu bila kami melakukan reses, permasalahan air bersih yang selalu dikeluhkan warga," katanya, di Kendari, Minggu (17/4/2016).
Anggota DPD LM Rusman Emba itu mengatakan dari seluruh daerah yang dikunjungi hampir sebagian besar masyarakat meminta agar bisa mendapatkan layanan air bersih. Daerah-daerah yang belum menikmati layanan air bersih tersebut hampir merata. Namun yang terparah berada di beberapa desa di Kabupaten Wakatobi, Buton Selatan, dan Buton Tengah. Wakatobi merupakan kawasan wisata nasional.
Untuk mendapatkan air bersih masyarakat setempat biasanya mengandalkan air hujan. Namun ada pula yang terpaksa harus menempuh perjalanan yang cukup jauh untuk mendapatkan air dengan menggunakakn perahu.
"Sejak reses pertama, kedua dan ketiga saya jalan ke seluruh desa dan pelosok, permasalahan air bersih ini selalu muncul dan sangat pelik. Banyak desa-desa di sini yang belum tersentuh air besih," kata Wa Ode lagi.
Dia mengingatkan pemerintah daerah untuk segera memiliki sistem rencana induk pelayanan air bersih bagi masyarakat, apalagi bagi kabupaten-kabupaten lama yang sudah terbentuk.
Sedangkan untuk kabupaten yang baru saja dimekarkan masih dapat dimaklumi karena tata kelola pemerintahan baru berjalan. Dia menegaskan, kebutuhan air sangat penting karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
Sebelumnya, Wa Ode menggelar pertemuan pengembangan potensi air minum yang bertempat di aula kantor DPD RI Sultra di Kota Kendari. Kegiatan itu dihadiri sejumlah unsur di antaranya Bappeda se-Sultra, Dinas Pekerjaan Umum provinsi, dan beberapa direktur PDAM di Sultra. Hasil pertemuan tersebut, Wa Ode Hamsina Bolu menyatakan sudah memiliki data lengkap terkait potensi pemanfaatan air minum di Sulawesi Tenggara, sehingga bisa diperjuangkan di tingkat nasional. (Antara)