Paus Fransiskus Ajak Pulang 3 Keluarga Pengungsi Muslim ke Roma

Ruben Setiawan Suara.Com
Minggu, 17 April 2016 | 06:15 WIB
Paus Fransiskus Ajak Pulang 3 Keluarga Pengungsi Muslim ke Roma
Paus Fransiskus menyambut tiga keluarga muslim asal Suriah di Bandara Ciampino, Roma, Italia. (Reuters/Filippo Monteforte)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Paus Fransiskus membawa pulang tiga keluarga pengungsi Suriah ke Vatikan dari sebuah kamp penampungan pengungsi di Yunani, Sabtu (16/4/2016). Kedatangan Sri Paus disambut dengan tangisan di kamp tersebut. Para pengungsi berlutut di kakinya, menciumi tangan sang Bapak Suci dan meminta tolong.

Tangisan haru pecah di sebuah kamp pengungsi Moria di Pulau Lesbos, Yunani, saat pemimpin Katholik dunia Paus Fransiskus datang berkunjung. Para pengungsi tertahan di kamp tersebut setelah muncul keputusan dari Uni Eropa untuk memblokade arus kedatangan imigran dari kawasan Timur Tengah.

Sebagai simbol kepedulian, Sri Paus mengajak serta tiga keluarga pengungsi bersamanya. Tiga keluarga tersebut ikut bersama Bapak Suci dalam pesawatnya.

"Sri Paus berkeinginan untuk membuat simbol penerimaan terhadap pengungsi, tiga keluarga pengungsi asal Suriah pulang bersamanya dengan pesawat ke Roma, 12 orang keseluruhan, termasuk enam orang anak," sebut Vatikan lewat pernyataannya dan menambahkan bahwa seluruhnya adalah pengungsi Muslim.

Kepada wartawan, Paus Fransiskus mengakui bahwa itu adalah ide dari salah satu ajudannya dan dia langsung menyetujui usulan tersebut.

"Saya merasa roh kudus berbicara kepada kita," katanya.

Seluruh dokumen dari tiga keluarga yang dibawa Bapak Suci sudah dilengkapi oleh otoritas Italia, Vatikan, dan Yunani.

Ketika ditanya, mengapa seluruh pengungsi yang dibawa adalah Muslim, Sri Paus menjelaskan bahwa ada sesuatu yang bermasalah dengan dokumen dari salah satu keluarga Kristiani yang sebelumnya sudah ada dalam daftar.

Para pengungsi tersebut sudah tiba di Lesbos sebelum perjanjian soal pengungsi antara Uni Eropa dan Turki diberlakukan. Uni Eropa dan Turki menyepakati untuk menghentikan arus imigran terhitung sejak 20 Maret lalu, untuk masuk Eropa. Sebagai gantinya, para pengungsi diperbolehkan tinggal di sejumlah kamp yang ada di Pulau Lesbos.

Bapak Suci menegaskan, membawa ketiga keluarga tersebut ke Vatikan tidak memiliki muatan politis, melainkan murni aksi kemanusiaan.

Sant'Egidio, sebuah komunitas Kristen yang berpusat di Roma, Italia, akan membantu ketiga keluarga tersebut untuk mendapatkan tempat tinggal dan pekerjaan. Namun, seluruh biaya hidup mereka akan ditanggung oleh Vatikan. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI