Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sempat menyebut warga yang nekat tinggal di atas perahu sehingga dijuluki manusia perahu, karena ingin menjadi pengintai penataan pasar ikan. Pernyataan Ahok ini dikritik keras oleh para warga.
Kritik tersebut disampaikan oleh perwakilan warga Pasar Ikan saat berdialog dengan Komisi A DPRD DKI Jakarta dan juga dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Menanggapi ini, Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi menyampaikan permohonan maafnya kepada perwakilan warga atas pernyataan Ahok. Dia meminta masyarakat Jakarta untuk memahami sikap Ahok yang suka melontarkan pernyataan aneh yang seringkali menimbulkan pro kontra.
"Tau lah Gubernur kita seperti itu suka aneh-aneh juga ngomongnya. Nanti saya bilang Pak, itu warga saya. Saya nggak bilang warga saya menjarah," kata Rustam saat berdialog dengar pendapat dengan Komisi A terkait nasib warga Luar Batang di ruang Komisi A DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (15/4/2016).
Dalam kesempatan ini, dihadapan Komisi A serta perwakilan warga, Rustam membantah kalau pihalnya tidak melakukan sosialiasi sebelum penertiban Senin (11/4/2016) lalu berlangsung. Sedangkan untuk fasilitas rusun yang tak layak Rustam berjanji akan bekerjasama dengan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI untuk memperbaikinya.
"Kemudian mengenai di sana sini fasilitas rusak ya dari perumahan bisa menambahkan. Di masjid itu yang posko, saya mau tau jumlah dan status kependudukannya. Tapi ya kalau nggak ada KTP nggak bisa dapat rusun," kata Rustam.
Diketahui, warga pasar ikan yang bangunannya telah diratakan dengan tanah oleh Pemprov DKI mendapatkan rusun. Ada tiga rusun yang disediakan, yakni Rusun Rawa Bebek, Rusun Marunda dan Rusun Kapuk Muara.
Walaupun begitu, masih ada sejumlah warga yang lebih memilih tinggal di atas perahu, sampai-sampai dijuluki manusia perahu karena fasilitas rusun yang disediakan pemprov DKI tidak layak. Menanggapi hal tersebut, beberapa waktu lalu Ahok sempat menantang warga kuat seberapa lama bertahan di atas kapal.
"Ya nggak apa-apa. Lama-lama dia juga hilang sendiri. Biarin saja dulu, nanti juga kapok. Dia bukan mau tinggal di perahu. Dia lagi mau ngintai. Nanti kalau sudah sheet pile dia mau injek lagi di atas," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (13/4/2016).