Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memperingati Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk menjaga ucapanya. Hal itu menanggapi pernyataan Ahok yang menyebut Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) "ngaco".
"Mempertontonkan kepada masyarakat luas kan nggak baik. Ada ungkapan yang mengatakan 'Mulutmu harimaumu' lah," kata Tjahjo di DPR, Jumat (15/4/2016).
Sebagai seorang kepala, pejabat daerah dan pusat, mulai Presiden sampai kepala daerah harusnya membangun sinergi antar lembaga. Politisi PDIP ini mengatakan seharusnya sebagai pejabat harusnya bisa duduk bersama untuk membahas sebuah permasalahan.
"Kalau ada masalah ya harus duduk bersama, dibahas apakah dengan DPR, Polisi, Jaksa, termasuk BPK. Kalau ada masalah kan ada tahap klarifikasi, kalau belum-belum nggak mau bangun komunikasi dengan implikasi, kan bisa panjang. Saya kalau ada masalah dengan Pak Ketua (Ketua Komisi II Rambe Kamarulzaman) bisa WhatsApp, telpon, kirim pesan lewat Blackberry Messenger. Rembuklah ada yang bisa dibahas, dibahas dengan baik," paparnya.
"Jadi saya kira seluruh kepala daerah harus saling menghargai, jangan saling menyalahkan," tambahnya.