Alasan Ahok Perpanjang Uji Coba Penghapusan "3 in 1"

Jum'at, 15 April 2016 | 14:31 WIB
Alasan Ahok Perpanjang Uji Coba Penghapusan "3 in 1"
Deretan kendaraan mengular saat pemberlakuan uji coba penghapusan sistem 3 in 1 di kawasan Jalan S. Parman, Jakarta, Kamis (14/4). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah memutuskan uji coba penghapusan aturan "3 in 1" akan diperpanjang selama empat pekan ke depan. Belum bisa dihapusnya "3 in 1" karena belum bisanya pemprov DKI menyediakan armada angkutan umum sebagai kompensasi penghapusan aturan tersebut.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan selama 2 minggu uji coba penghapusan "3 in 1" diterapkan, pihak Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta hanya mengukur dampak penghapusan dari sisi penambahan volume kendaraan. Ahok menilai satu indikator tersebut tak cukup.

"Memang harus diperpanjang karena kemarin mereka cuma mengukur pertambahan volume," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/4/2016).

Setelah mendapat masukan dari salah satu pengamat dari Dewan Transportasi Kota Jakarta, Ellen Tangkudung, Ahok baru mengetahui kalau menghitung kemacetan di Jakarta dari penghapusan "3 in 1" bukan dari volume kendaran yang nambah atau berkurang.

"Saya juga tahunya dari ibu Ellen Tangkudung yang di UI. Dia bilang itu ngukurnya bukan volume nambah atau kurang. Tapi kecepatannya jadi berapa. Baru bisa diukur. Misal daerah sekitar bisa cepet berapa," katanya.

Ahok tetap bersikeras aturan "3 in 1" yang di terapkan di sejumlah jalan di Ibu Kota harus dihapus, menurut Ahok setelah adnaya aturan tersebut banyak orang yang memanfaatkan menjadi joki serta anak dibawah umur.

"Maka pertanyaan saya, apa benar dengan "3 in 1" lebih cepet banyak? Nggak juga lho. Daerah lain pinggiran pada macet juga. Lebih baik kita hapus saja "3 in 1", ganti ERP (Electronic Road Pricing). Supaya nggak ada lagi joki-jokian, selesai kan?," jelas Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur ini juga mengharapkan masyarakat Jakarta yang suka berpergian menggunakan kendaraan pribadi untuk bisa memanfaatkan aplikasi Waze. Hal ini bertujuan agar mereka sebelum berpergian mengetahui jalan mana yang macet dan tidak.

"Misal sekarang jalan protokol penuh, Jalan sebelahnya kosong. Sekarang mereka belum coba-coba kan, harusnya mereka pakai waze. Kalau dia pakai waze, dia bisa ikutin dia ke kantornya bisa lebih cepet nggak atau sama," kata Ahok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI