Lulung Siap Potong Kuping, Ahok: Sampai Putus atau Luka Sedikit?

Jum'at, 15 April 2016 | 10:36 WIB
Lulung Siap Potong Kuping, Ahok: Sampai Putus atau Luka Sedikit?
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PPP Abraham Lunggana (Lulung) [suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana (Lulung) akan memotong kupingnya sendiri kalau Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berani menggugat Badan Pemeriksa Keuangan ke pengadilan setelah menganggap hasil audit mereka tentang Rumah Sakit Sumber Waras ngaco.

Lantas, apa tanggapan Ahok? Ahok malah menantang balik Lulung.

"Makanya kalau soal Lulung gini saja kamu tanya dulu jelas sama dia iris (potong) kupingnya sampai dimana, sampai putus atau cuma luka dikit," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/4/2016).

Ahok mengatakan selama ini banyak pejabat negara yang mengatakan hal-hal semacam itu, tetapi tidak direalisasikan. Dia menyontohkan Kepala Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman yang akan loncat dari puncak tugu Monas kalau sampai relawan Teman Ahok bisa kumpulkan sejuta fotokopi KTP warga Jakarta.

"Kayak gitu terlalu banyak yang bohong, mau loncat Monas pernah, tanya dulu sama dia (Lulung) kalau dia udah jawab itu baru saya cari pengacara, cari dokter untuk itu, saya lapor mah gampang cuma saya nggak mau kena tipu Lulung gitu, iya kan? Mau potong satu kuping atau dua kuping itu ya?" kata Ahok.

Lulung mengatakan itu usai menghadiri acara di Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (14/4/2016).

"Kalau dia berani (gugat BPK ke pengadilan), bilang Ahok, gue potong kuping gue. Haji Lulung minta dipotong (kupingnya). Kalau dia berani nih ke pengadilan tuntut BPK, potong kuping gue," kata Lulung sambil menarik-narik telinganya.

Seperti diketahui pembelian tanah untuk RS Sumber Waras menjadi polemik berkepanjangan antara Ahok dan BPK Provinsi DKI Jakarta. Ahok menilai pembelian tersebut sudah benar, sementara BPKP menilai ada indikasi kerugian negara sebesar Rp191 miliar. Hal ini yang membuat Ahok meradang dan menyebut audit mereka ngaco.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI