Suara.com - Korban jiwa akibat gempa bumi yang mengguncang Perfektur Kumamoto, Kamis (14/4/2016) malam, bertambah menjadi sembilan orang, sedangkan korban luka berjumlah ratusan orang.
Menurut Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), pusat gempa berkekuatan 6 skala richter tersebut berada di lokasi yang berjarak 11 kilometer dari Kumamoto. Awalnya, kekuatan gempa disebutkan 6,2 skala richter, namun kemudian direvisi.
Tidak ada ancaman bahaya tsunami menyusul terjadinya gempa. Kantor berita Jepang, Kyodo, menyebutkan bahwa sebanyak 44.000 orang dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Menurut catatan, sedikitnya ada lebih dari 100 gempa susulan setelah gempa utama yang terjadi pada pukul 9.30 malam waktu setempat.
Televisi NHK menayangkan pemandangan yang memperlihatkan warga setempat, dengan balutan selimut, duduk dan saling berpelukan di tempat-tempat parkir dan lapangan terbuka lainnya. Mereka takut berada di dalam rumah maupun bangunan karena khawatir tertimpa reruntuhan.
Pascagempa, pasokan listrik ke sekitar 16.500 rumah di sekitar kota Mashiki, Kumamoto, terputus sejak Jumat dini hari pukul 02.00. Sejauh ini, Otoritas Regulasi Nuklir Jepang memastikan tidak ada gangguan pada tiga pembangkit listrik tenaga nuklir yang ada di Pulau Kyushu, pulau di mana Perfektur Kumamoto berada, dan Pulau Shikoku, yang terletak di dekatnya.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memastikan bahwa operasi penyelamatan akan dilangsungkan sepanjang malam.
"Kami akan melakukan yang terbaik dan meneruskan operasi pencarian dan penyelamatan sepanjang malam," kata Abe seperti dikutip NHK. (Reuters)